foto: cnbcindonesia INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memilih tidak memakai istilah new normal atau normal...
![]() |
foto: cnbcindonesia |
INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memilih tidak memakai istilah new normal atau normal baru dalam penyebutan pelonggaran aturan pasca PSBB.
Anies memilih meggunakan istilah berbeda yang menurutnya familiar di telinga dan mudah dipahami masyarakat.
Anies ‘meluncurkan’ istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi menuju masyarakat sehat, aman dan produktif.
“Nama normal baru itu kan banyak yang belum tahu. Kalau aman, pasti tahu. Sehat, tahu. Produktif, jelas,” ucap Anies di channel YouTube Pemprov DKI Jakarta.
Menanggapi istilah baru yang panjang lebar versi Anies Baswedan itu, politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, pun nyinyir dan menganggap mantan Mendikbud itu punya selera humor yang tak lucu.
“Gubernur ini ternyata punya selera humor yang tak lucu. Mau new normal, mau normal baru, mau PSBL, mau CLBK, atau entah apa pun nama atau istilahnya, bagi rakyat tak penting. Rakyat itu butuh kepastian bisa mencari makan dgn tetap selamat dr covid. Dodong,” cuit Ferdinand di akun Twitternya menyindir kebijakan Anies.
Sindiran selanjutnya dilancarkan Ferdinand saat mengomentari tautan artikel di mana Anies menyebut warga tak paham arti New Normal. “Hahaha gue rasa sih rakyat lebih pintar dari dia,” ejeknya.
“Apa iya orang Jakarta ngga paham arti New Normal?
Saya tidak yakin orang Jakarta tidak paham arti New Normal yang mana kata itu bukan sesuatu yang aneh. Mgkn para pendukung Anies yang tak paham, kalau itu bs sy mengerti karena mereka memang, ya gitulah, simpulkan sendiri saja,” seru Ferdinand kemudian.
Bahkan Ferdinand menyebut Anies sangat ingin tampil beda dari Presiden Jokowi. Dan terkesan ingin punya konsep sendiri.
“PSBB Transisi dan Konsep ‘Asal Beda’ Anies Lawan Corona. Ganti judul, isi sama. Itu namanya PLAGIAT. Gubernur koq gini2 amat, mau terlihat beda dan terkesan punya konsep sendiri padahal niru konsep yang sdh ada, hanya ganti judul. Presiden RI Ke 2024,” sebut Ferdinand. (endra/fajar)
Sumber: fajar