INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial, Denny Siregar mengaku heran dengan tuntutan jaksa 1 tahun penjara terhadap pelaku penyiraman...
INDONESIAKININEWS.COM - Pegiat media sosial, Denny Siregar mengaku heran dengan tuntutan jaksa 1 tahun penjara terhadap pelaku penyiraman air keras ke wajah penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Namun dia tidak sepakat jika tuntutan itu dihubungkan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Kalau masalah tuntutan Jaksa ke Novel yang cuman 1 tahun dengan alasan karena tidak sengaja, gua juga heran. Tapi apa hubungannya lu salah2kan @jokowi ? Emang beliau Jaksa ?” Tulis Denny Siregar di akun twittetnya yang dikutip FIN Senin (15/6).
Denny Siregar lantas mengungkit kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh kepolisian Polres Bengkulu terhadap para pencuri sarang burung walet pada 2004 silam. Saat itu, Kasat Reskrim Polres Bengkulu dipimpin oleh Novel Baswedan.
“Gua juga sangat tidak setuju dgn tuntutan Jaksa ke Novel. Tapi kalau Novel menuntut keadilan di hukum, coba tanyakan ke dia, seadil apa dia waktu masih jadi penegak hukum saat menyiksa sampai mati pencuri sarang burung walet? Jangan jadi maling teriak maling,” cuit Denny Siregar.
“Keadilan itu matanya satu. Saat merasa diperlakukan tidak adil, teriak dizolimi. Ketika berbuat tidak adil dengan menyiksa dan membunuh orang, pura-pura gak tau..Novel, Novel. Jenggot tuh cukur,” tulis Denny Siregar.
“Ada yg komen, “Hati-hatilah, doa orang terzolimi seperti bung Novel, itu di ijabah Allah..”…. Saya ketawa. “Iya, benar. Begitu juga doa orang yang pernah disiksa dia. Tuhan memang Maha adil..” tulisnya lagi di akun Twitternya.
Sebelumnya, Novel Baswedan meminta Presiden Jokowi merespon tuntutan hukum 1 tahun penjara terhadap pelaku penyerangan air keras.
“Pak Presiden @jokowi , proses penegakan hukum hingga tuntutan 1 tahun terhadap penyerang saya, apakah seperti itu penegakan hukum yang bapak bangun atau ini ada rekayasa/masalah dibalik proses itu? Sebaiknya bapak merespon agar ini jelas,” ujar Novel di akun twitternya.
“Keterlaluan memang, sehari-hari bertugas memberantas mafia hukum dengan UU tipikor, tetapi jadi korban praktek lucu begini, lebih rendah dari orang menghina. Pak @jokowi , selamat atas prestasi aparat bapak. Mengagumkan.” Sambung Novel.
S. Fajar