INDONESIAKININEWS.COM - Bendera merah putih, poster bertuliskan "Gue Pancasila, Elu Ekasila atau Trisila" dibawa rombongan b...
INDONESIAKININEWS.COM - Bendera merah putih, poster bertuliskan "Gue Pancasila, Elu Ekasila atau Trisila" dibawa rombongan bocah lelaki di Jalan Gatot Subroto, Rabu (24/6) siang.
Dengan kaki telanjang, peci dan sarung disandang, mereka berjalan beriringan menuju depan Gedung DPR/MPR RI.
Bocah-bocah itu berasal dari Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Sejak pukul 09.00 WIB, mereka beramai-ramai mengompreng beberapa kendaraan yang hendak menuju Jakarta. Tujuan mereka ikut demonstrasi.
"Nge-BM [bonceng mobil/nebeng] tadi. Pulang nanti ya nge-BM lagi," kata seorang bocah laki-laki 14 tahun, Riski Iskandar, saat ditemui di lokasi aksi.
Berangkat sejak pagi, Riski dan teman-temannya mengaku hanya ikut-ikutan dan tidak tahu apa yang sebenarnya menjadi tuntutan demo itu.
"Lihat dari grup katanya mau ada demo. Ikut-ikut aja kita. Kata temen [masjid] Istiqlal mau ditutup, enggak tahu dah," ucap dia.
Riski dan temannya bergabung dalam aksi sejumlah ormas yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak NKRI) di depan Gedung MPR/DPR.
Aliansi itu menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Bukan kali pertama Riski dan teman-temannya ikut demonstrasi. Februari lalu, saat ada aksi bertajuk berantas korupsi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, mereka pun ikut.
Meski demonstrasi hari ini dilakukan di tengah pandemi corona, tak ada rasa takut baginya. Masker yang dia bawa pun tak dipakai. Hanya untuk berjaga-jaga, katanya.
"Jaga-jaga kalau disuruh polisi pakai," ujar Riski.
Lain lagi dengan Salim peserta demo asal Kramat Jati, Jakarta Timur. Pria 56 tahun itu datang menggunakan sepeda motor bersama beberapa rekannya. Ia dengan tegas meminta RUU HIP dihentikan pembahasannya.
"Rencana RUU HIP itu kan mengubah pancasila menjadi trisila, ini kan berbahaya untuk kehidupan umat beragama. Itu alasan saya ikut demo," kata dia.
Sebelum ikut demonstrasi di tengah pandemi, ia mengaku sudah membawa perlengkapan dari rumah. Ada rasa kekhawatiran yang dirasakannya.
"Saya bawa lebih dari satu. Ini dari tadi yang enggak pakai masker, saya kasih punya saya," ucap dia.
Peserta demo lainnya, Darus (39) mengaku bersyukur, karena demo hari ini dilakukan dalam cuaca yang terik. Ia berharap, hal itu bisa membunuh virus.
"Ini kan panas nih, mudah-mudahan virusnya bisa mati. Saya ini adanya masker doang. Ya, corona itu, dibilang hoaks tapi ada, dibilang ada tapi kayak hoaksnya," ucap dia.
Hingga kini, aksi di depan Gedung DPR/MPR masih berlangsung. Cuaca terik tak menghentikan massa berkerumun. Suara orator yang semakin meninggi, seolah membakar semangat mereka.
Arus lalu lintas di depan Gedung DPR sendiri sudah dialihkan, karena kerumunan massa sudah menyemut hingga jalanan.
Sumber: cnnindonesia