INDONESIAKININEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Johnny G Plate terlibat perdebatan seru dengan presenter acara R...
INDONESIAKININEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Johnny G Plate terlibat perdebatan seru dengan presenter acara Rosiana Silalahi, Jumat (5/6/2020).
Saat itu keduanya membahas mengenai peran media dalam penyebaran hoaks atau berita yang tidak benar di masyarakat.
Johnny ngotot bahwa ada sebagian media pers yang juga turut andil dalam memasok hoaks kepada masyarakat.
Namun Rosi yang berlatar belakang awak media, membantah keras tudingan tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Johnny G. Plate dalam acara Rosi yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Jumat (5/6/2020). (Youtube/KompasTV)
Perdebatan sengit itu terjadi saat Johnny menjadi narasumber dalam acara Rosi KompasTV, Jumat (5/6/2020).
Awalnya, Johnny membahas mengenai langkah yang dilakukan kementerian untuk memberantas informasi yang tidak benar terkai Virus Corona.
"Mengkategorikan informasi mana yang betul mana yang hoaks, mana yang disinformasi mana yang hatespeech," tutur Johnny.
Ia lalu mengancam bahwa para penyebar dan pembuat hoaks akan dapat dijerat undang-undang.
"Bagi yang memproduksi hoaks, bagi yang menyebarkan hoaks, ingat, ada undang-undang yang mengatur," lanjutnya.
Mendengar hal tersebut, Rosi kemudian menanggapi untuk memperjelas beda antara penyebar hoaks dan media informasi.
"Kalau hoaks itu kan kalau udah link-nya website-nya udah nggak jelas, memposting berita dan ada di whatsapp grup. Ya itu sebenarnya salah satu syarat untuk mengatakan berita ini belum tentu bisa dibenarkan," kata Rosi.
"Tapi untuk media mainstream menurut saya, itu bukan hoaks, tapi memang keteledoran atau ketidak akuratan para jurnalis untuk check dan recheck, crosscheck, atau konfirmasi disiplin verifikasi," terangnya.
Johnny lalu mengatakan bahwa apabila ada kesalahan secara tidak sengaja dan masih bisa diperbaiki, ia akan berterimakasih.
"Saya sih kalau terus terang, memang itu karena kekhilafan, kekeliruan, tidak check dan recheck saja, dan bisa diperbaiki, saya berterimakasih," ujar Johnny.
Namun ia menekankan agar jangan sampai media tersebut sengaja memasang judul yang click bait atau judul yang dibuat sedemikian rupa dengan tujuan menarik pembaca.
"Tapi jangan sampai hanya untuk kepentingan click bait. Banyak juga yang judul dan uraian di dalamnya tidak sama. Ini kalau yang begini bukan keteledoran, ini ada unsur lainnya."
"Nah, pada saat situasi dimana kita membutuhkan, informasi yang mengalir ke masyarakat tepat, karena kita berharap masyarakat mengambil bagian yang penting untuk memberantas hoaks di Indonesia, disinilah kematangan termasuk media," terang Johnny.
Belum sempat Johnny melanjutkan penjelasannya, Rosi langsung memotong pembicaraan tersebut.
"Meskipun saya ingin menggaris bawahi atau membedakan. Hoaks adalah sesuatu yang tidak terjadi, tapi dibikin seolah-olah itu terjadi dan biasa itu dibuat oleh website atau link yang tidak jelas," tegas Rosi.
Johnny sempat hendak memotong kembali, namun urung karena Rosi masih melanjutkan pembicaraannya.
"Tetapi kalau media yang memang dia terdaftar sebagai perusahaan pers, dia dilindungi oleh undang-undang pers soal click bait dan lain sebagainya," imbuhnya.
"Itu benar, bisa saja click bait itu antara judul dan isinya nggak pas. Click bait itu kan sebenarnya untuk membuat artikel itu menarik," terang Rosi yang langsung disambar oleh Johnny.
"Tapi dia bisa berdampak pada disinformasi pada saat masyarakat hanya membaca judul, tapi tidak membaca di dalamnya," potong Johnny.
"Ini tidak saja hoaks, tapi ini disinformasi, dua-duanya," tegasnya.
Rosi kukuh mengatakan bahwa media yang menampilkan click bait pada judul berita tersebut tidak termasuk dalam hoaks.
Ia membantah bahwa itu bukan hoaks, melainkan jurnalisme yang kualitasnya kurang mumpuni.
"Tapi Pak Menteri, itu bukan hoaks. Tapi itu jurnalisme dengan kualitas yang rendah," tukas Rosi yang dibalas dengan tawa Johnny.
"Kalau itu (hoaks) menimbulkan fitnah dan ketidakakuratan", lanjutnya.
Sumber: tribunnews