INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Menteri BUMN di era Presiden SBY Dahlan Iskan ikut mengomentari kemarahan Presiden Jokowi terkait kinerja ...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Menteri BUMN di era Presiden SBY Dahlan Iskan ikut mengomentari kemarahan Presiden Jokowi terkait kinerja para menteri yang lamban dalam menangani pandemi virus corona Covid-19. Menurutnya, jika orang sehalus Jokowi telah marah maka keadaan bisa jadi sudah genting.
Pendapat ini ia ungkapkan melalui blog pribadinya Disway.id. Lewat tulisannya itu, ia menjelaskan bagaimana posisi menteri dan presiden dalam penanganan pandemi. Jokowi, menurutnya, lebih terlihat seperti chairman, bukan CEO perusahaan yang membuat keputusan.
"Gaya marahnya sangat Jawa. Marah di podium. Dalam bentuk ceramah. Atau arahan. Bukan marah di meja rapat. Mungkin karena beliau seorang presiden. Yang memerankan diri sebagai chairman. Bukan seorang CEO perusahaan," tulis Dahlan lewat Disway.id.
Ia kemudian membeberkan analisis mengapa Jokowi yang dikenal berperawakan halus bisa berubah menjadi semarah itu. Dahlan juga menjelaskan alasan mengapa para menteri seolah bersikap biasa-biasa saja seperti yang dikatakan oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya.
"Bahwa orang halus seperti Pak Jokowi marah besar berarti keadaan sudah keterlaluan. Misalnya soal anggaran kesehatan itu. Yang baru terpakai 1 persen. Padahal anggaran kesehatan Rp 75 triliun. Saya berdoa semoga angka yang masuk ke presiden itu salah," tukasnya.
Menurutnya, jika apa yang dikatakan oleh Jokowi itu benar, yakni baru 1% anggaran kesehatan yang turun, maka penanganan pandemi dinilai keterlaluan. Ia menduga jika program penanganan Covid-19 sama sekali tidak berjalan meski pemerintah telah menganggarkan uang sebesar Rp 75 triliyun.
"Kalau angka 1 persen itu benar memang keterlaluan. Berarti program di situ tidak jalan sama sekali. Padahal ini sudah bulan Juli," katanya.
Di akhir tulisannya, Dahlan berkesimpulan bahwa orang-orang yang duduk di pemerintahan saat ini adalah orang-orang yang penakut.
"Lalu di mana persoalannya? Mereka itu orang penakut. Khususnya takut melanggar aturan," tulisnya.
Menurut Dahlan, mereka lebih takut dibui daripada dimarahi atasan bahkan sekelas presiden sekalipun.
"Maka saya biasa-biasa saja melihat presiden marah besar. Mereka tetap lebih takut masuk tahanan daripada dimarahi atasan," pungkasnya.
S. Suara