INDONESIAKININEWS.COM - Sebanyak 17 unit bangunan dilaporkan mengalami rusak berat hingga ringan, akibat guncangan gempa magnitudo 4,8 ya...
INDONESIAKININEWS.COM - Sebanyak 17 unit bangunan dilaporkan mengalami rusak berat hingga ringan, akibat guncangan gempa magnitudo 4,8 yang melanda Kota Sabang, Aceh, Kamis (04/06/2020) pukul 05.27 WIB.
Kepala Bagian Umum dan Humas Pemko Sabang, Bahrul Fikri mengatakan, berdasarkan laporan sementara yang diterimanya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabang, bangunan rusak berat adalah satu unit rumah toko (ruko).
"Sedangkan yang rusak sedang tiga unit ruko dan satu kantor mukim. Lalu bangunan rusak ringan ada 11 unit rumah dan satu TPI (Tempat Pendaratan Ikan)," kata Bahrul Fikri saat dikonfirmasi Kompas.com melalui saluran selulernya, Kamis (04/06/2020)
Pasca-gempa bumi, sebut Bahrul, Wali Kota Sabang Nazaruddin meninjau langsung lokasi terdampak gempa.
Ia juga segera menginstruksikan dinas sosial setempat untuk membantu menangani masa panik korban terdampak gempa.
"Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa tadi pagi," tutur Bahrul.
Gempa dangkal berkedalaman 10 km Sebelumnya diberitakan, Kota Saban diguncang gempa magnitudo 4,8 pada pukul 05.27 WIB.
Lokasi gempa yakni 26 Km Barat laut Kota Sabang, Aceh, dengan kedalaman 10 Km.
Akibat gempa dangkal tersebut, sejumlah ruko, rumah warga dan bangunan pemerintah di Gampong Keneukai Kecamatan Suka Jaya, Kota Sabang alami rusak.
Kota Sabang kembali digoyang 11 kali gempa susulan hingga pukul 09.55 WIB. Masyarakat diimbau tetap tenang karena kekuatan gempa susulan itu semakin kecil.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga pukul 09.55WIB sudah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 11 kali dengan kekuatan terbesar 5,1 Mg, kemudian diikuti dengan kekuatan kecil mulai dari 2,5 Mg hingga 2,3 Mg," jelas Kepala Bidang BMKG, Stasiun Geofisika Mata Ie,Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro, Kamis (4/6/2020).
Djati mengingatkan warga untuk tidak panik dan tetap waspada.
"Jangan mudah termakan isu dan informasi yang tidak benar, selalu berpedoman kepada informasi petugas dan yang penting waspada," ujar Djati. Sementara itu, suasana di Kota Sabang berangsur tenang.
S. Kompas