Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.(Dok Humas Pertamina) INDONESIAKININEWS.COM - PT Pertamina (Persero) belum bis...
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.(Dok Humas Pertamina) |
INDONESIAKININEWS.COM - PT Pertamina (Persero) belum bisa menurunkan harga BBM jenis umum seperti Pertamax series, meski harga minyak dunia turun ke level USD 20 per barel.
Revisi aturan Kementerian ESDM mengenai formula harga jual BBM dalam Kepmen ESDM No 62K/MEM/2020 tertanggal 28 Februari 2020, menjadi alasannya.
Meski belum bisa menurunkan harga BBM, perusahaan memberikan diskon 30 persen atau maksimal Rp 20.000 per transaksi bagi pelanggan BBM Pertamax series dan Dex series.
Diskon ini bisa dinikmati mulai 27 April hingga 23 Mei 2020 dengan pembayaran non tunai, melalui aplikasi MyPertamina dan LinkAja.
"Untuk Ramadan ini kami berikan diskon 30%. Kan, itu harganya sudah lebih rendah dari kalkulasi yang beredar di publik," kata Direktur Pertamina Nicke Widyawati dalam video conference, Kamis (30/4/2020).
Dengan diskon 30%, maka harga Pertamax 92 yang saat ini Rp 9.000 seharusnya menjadi Rp 6.300 per liter.
Kemudian, harga Pertamax turbo 98 yang sekarang Rp 9.850 per liter semestinya menjadi Rp 6.895 per liter. Lalu, harga Pertamina Dex yang kini Rp 10.200 per liter menjadi Rp 7.140 per liter.
Adapun diskon ini berlaku untuk produk Pertamax Series dan Dex Series terhitung sejak 27 April hingga 23 Mei 2020.
Nicke memastikan pihaknya akan mengupayakan hal-hal terbaik dalam menghadapi pandemi.
Lantaran stok melimpah, Nicke pun mengajak masyarakat untuk memborong BBM.
"Ayo, kalau memang ada yang mau beli BBM sekarang, nimbun ayo, diskon 30% sekarang," sebut dia.
Sebelumnya, mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini menghitung, harga Pertamax akan turun pada awal Mei jadi sekitar Rp 7.000 per liter.
Hitungannya mengacu ke aturan main dan formula harga BBM yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 62K/MEM/2020 yang terbit 28 Februari lalu.
Dan, Nicke memastikan di tengah pandemi virus corona baru yang menurunkan permintaan BBM, layanan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih tetap akan berjalan.
Pertamina mencatat, penurunan permintaan BBM mencapai 25% secara nasional. Bahkan, sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bandung, penurunannya hingga di atas 50%.
"Jika kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) diberlakukan di daerah-daerah lain, maka akan ada penurunan demand (BBM) signifikan," ungkap Nicke.
Note: untuk lebih jelasnya perihal diskon dari pertamina ini silahkan hubungi 135 untuk wilayah jakarta dan luar jakarta dengan tambahan kode area 021
S: tribunnews / kumparan