foto: suara INDONESIAKININEWS.COM - Dalam sehari ada tiga pemakaman sekaligus dengan menerapkan standar Covid-19. Satu di antaran...
foto: suara |
INDONESIAKININEWS.COM - Dalam sehari ada tiga pemakaman sekaligus dengan menerapkan standar Covid-19.
Satu di antaranya, seorang laki-laki berusia 19 tahun dari Kecamatan Duduksampeyan.
Diketahui, pria itu berinisial AHR.
Pria asal Kecamatan Duduksampeyan itu mengeluh sakit tenggorokan dan leher seusai salat tarawih.
Kemudian dia kejang-kejang dan dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Duduksampeyan.
Setibanya di sana, dia didampingi ayah dan kakaknya.
Tetapi kondisinya memburuk hingga menghembuskan napas terakhir berapa jam kemudian.
Lalu, dibawa menuju RSUD Ibnu Sina untuk melakukan visum dan memeriksa sampel cairan tubuh untuk mencari tahu kematian korban apakah terkait dengan virus Corona atau Covid-19.
"Yang di Duduksampeyan, infonya orang ini habis salat tarawih merasa badannya tidak enak dibawa ke puskesmas. Di puskesmas sudah meninggal, dimakamkan sesuai protokol Covid-19," ujar Ketua Gugus Tugas percepatan dan penanganan Covid-19, Nadlif kepada TribunJatim.com, Sabtu (2/5/2020).
Jasad korban dimakamkan di TPU Desa Setrohadi, Kecamatan Duduksampeyan dinihari.
Pemakaman dengan standar Covid-19 juga terjadi di Kecamatan Ujungpangkah.
Pasien yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) ini seorang wanita berusia 56 tahun.
Dengan riwayat penyakib bawaan seperti sakit paru-paru.
Belum genap sehari berada di rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.
"Yang di Ujung Pangkah pasien PDP," ucapnya.
Informasi yang dihimpun, ada satu orang dimakamkan dengan standar Covid-19 di Kecamatan Menganti.
Pasien tersebut adalah seorang laki-laki berusia 60 tahun. Memiliki riwayat penyakit diabetes dan sesak napas.
Belum genap satu hari dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya, warga Desa Sidojangkung meninggal dunia dan dimakamkan pada Jumat (1/5/2020) pukul 06.30.
"Menganti saya belum tahu infonya," pungkasnya.
Sementara itu, juru bicara satgas percepatan dan penanganan Covid-19, drg Saifudin Ghozali menyebut ada kecurigaan Covid-19 pada pria berusia 19 tahun asal Kecamatan Duduksampeyan.
"Ada kecurigaan, pemakaman langsung standar Covid-19. Kalau yang dengan kematian meski hanya curiga semua akan kita tracing. Kontak eratnya pasti kita rapid test semua. Dan yang reaktif rapid test akan kita tes swab, Dari dari awal kita sudah melakukan itu," pungkasnya.
Sumber: tribunnews