foto: idntimes INDONESIAKININEWS.COM - Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menyampaikan pesan politikny...
foto: idntimes |
INDONESIAKININEWS.COM - Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menyampaikan pesan politiknya soal Pilpres 2019.
Dalam safari politik ke Banten, SBY kembali mengulangi tekad Demokrat yang akan mengusung pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2019.
SBY menyampaikan soal Pilpres 2019 ini karena mengaku banyak masukan dari masyarakat.
Bahkan tak sedikit yang meminta agar dia maju lagi menjadi presiden di 2019.
"Selama melakukan lawatan di lebih dari 35 kabupaten/kota di Jawa, memang banyak rakyat yang meminta saya untuk maju lagi, jadi presiden lagi. Agar, program-program pro rakyat dulu dihidupkan kembali,” kata SBY seperti keterangan Humas Partai Demokrat ke wartawan, Selasa (24/4).
Namun, SBY menjelaskan, sesuai aturan tidak mungkin lagi dia maju sebagai Capres.
"Dua kali sudah cukup sebetulnya. Kalau kebanyakan malah tidak baik. Biasanya kalau sudah duduk lupa berdiri. Begini saja, nanti saya dan Partai Demokrat akan mencalonkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang Insya Allah mengerti apa yang diharapkan rakyat," beber SBY.
SBY berharap, dalam Pemilu 2019 nanti lahir pemimpin-pemimpin baru yang amanah, cinta rakyat, memikirkan rakyat, dan juga cerdas.
“Paling penting adalah kebijakan dan programnya baik dan pro-rakyat,” imbuh SBY.
Dalam dialog masyarakat bersama SBY dalam lawatan Tour de Banten, banyak masukan yang diterima.
“Kami berharap jika bapak kembali memimpin, bisa menyelesaikan persoalan ekonomi dan tenaga kerja. Sebab, daerah kami yang adalah kota industri mulai diserbu tenaga kerja asing,” kata warga Cilegon, Supandi Harsono.
Hal senada juga diungkapkan warga Tangerang, Linda. Ia mengaku, masyarakat di daerahnya sudah mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Padahal industri begitu banyak di wilayah tersebut.
“Dulu kita hanya bersaing dengan saudara kita dari luar daerah, dari luar pulau. Tapi kini kita juga berebut pekerjaan dengan tenaga kerja asing yang semakin banyak di kabupaten Tangerang. Akibatnya kami semakin tersisih,” terangnya.
Sumber: kumparan