INDONESIAKININEWS.COM - Fadli Zon angkat bicara terkait viral video Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil yang bersitegang dengan polisi d...
INDONESIAKININEWS.COM - Fadli Zon angkat bicara terkait viral video Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil yang bersitegang dengan polisi dan Satpol PP.
Peristiwa itu terjadi di cek point PSBB, Exit Tol Satelit, Surabaya, Jawa Timur pada Rabu sore (20/5).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku prihatin dengan kejadian yang terekam video tersebut.
Kata Fadli, petugas semestinya bisa lebih persuasif dan simpatik kepada masyarakat.
Demikian disampaikan Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya, Kamis (21/5/2020).
“Apalagi yang sudah senior atau orang tua, apalagi ini tokoh ulama pimpinan pesantren,” ujarnya.
Anak buah Prabowo Subianto ini menilai, pelanggaran yang dilakukan masyarakat itu sejatinya disebabkan pemerintah sendiri.
Pasalnya, pemerintah kerap membuat kebijakan yang berubah-ubah.
Sedangkan di lapangan, penerapan dan penegakan hukum tidak berjalan secara menyeluruh.
“Masyarakat kurang disiplin karena kebijakan di atas berubah-ubah dan juga penegakan di lapangan bersifat acak,” katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan video yang tersebar di media sosial.
Truno juga mengakui bahwa pria bergamis putih itu adalah Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil, Pengasuh Majelis Roudhotus Salaf, Bangil, Pasuruan.
Sat itu, petugas yang melakukan pemeriksaan mendapati bahwa pelat mobil adalah N (Pasuruan). Bukan L (Surabaya) dan W (Sidoarjo atau Gresik).
“Kedua, sopir tidak menggunakan masker. Ketiga, kapasitas (jumlah penumpang) melebihi empat orang,” ungkapnya, Kamis (21/5/2020).
Karena diketahui melanggar aturan PSBB yang berlaku di Kota Surabaya, maka petugas gabungan pun meminta pengemudi dan pemilik mobil agar berputar balik.
Truno menyebut, petugas di lapangan sejatinya sudah meminta pemilik mobil memutar arah dengan cara baik-baik.
Namun, cara humanis petugas direspons oleh pria bergamis itu dengan kata-kata kasar.
Sebaliknya, pemilik mobil tetap memaksa masuk ke Surabaya.
Tak hanya itu, cekcok pun akhirnya berakhir dengan pria tersebut baku hantam dengan petugas Satpol PP.
Atas insiden tersebut, Tronoyudo meminta semua elemen masyarakat memahami dan memaklumi pentingnya kedisiplinan protokol kesehatan di tengah wabah Corona.
“Kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan harus menjadi tanggung jawab pribadi dan keluarganya,” pungkasnya.
Sumber: pojoksatu