foto: jawapos INDONESIAKININEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin berpendapat, wajar saja apab...
foto: jawapos |
INDONESIAKININEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin berpendapat, wajar saja apabila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkeinginan menjadi Presiden RI.
Dia menilai, sejauh ini Anies Baswedan tampak kerap tampil di muka publik lebih cepat dibandingkan pemerintah pusat dalam menangani pandemi Covid-19.
Karena Anies punya potensi nyapres itulah yang membuat takut banyak kalangan. Termasuk elite-elite di pusat
"Dan tentu hal tersebut sudah menyinggung wibawa pemerintah pusat. Sebagai gubernur tentu Anies punya keinginan ke arah sana. Ingin berkantor di Istana," kata Ujang ketika dihubungi Tagar di Jakarta, Jumat, 15 Mei 2020.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, tindak tanduk politisi tentu bermuatan politik. Sebagai pemegang jabatan politik, Anies wajar bersikap dan bercita-cita menjadi presiden.
"Apa yang dikerjakan politisi sudah tentu itu merupakan pergerakan politik," katanya.
Ujang berpendapat, Anies ingin mengikuti jejak Presiden Joko Widodo. Jokowi sempat menjadi orang nomor 1 di Balai Kota Jakarta sebelum takdir politik membawanya ke Istana.
Mengikuti Jokowi, Anies juga diunggulkan di berbagai lembaga survei sebagai kandidat terkuat dalam Pemilihan Presiden 2024.
"Seperti juga pernah dialami Jokowi. Dulu Jokowi juga Gubernur DKI Jakarta yang terpilih jadi presiden. Bisa jadi Anies juga ingin seperti Jokowi. Itu cita-cita wajar," katanya.
Maka tak heran kata Ujang, masyarakat kini menyoroti silang pendapat antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat soal sengkarut penyaluran sembako. Menurutnya, ketegangan antara pusat dan Pemprov DKI juga tak lepas dari persoalan politik.
"Karena Anies punya potensi nyapres itulah yang membuat takut banyak kalangan. Termasuk elite-elite di pusat," kata ujang.
Terakhir, Anies menemui Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon Kamis kemarin, 14 Mei 2020. Fadli mengaku, dia dengan Gubernur DKI berdiskusi soal Covid-19 dan suatu hal selain masalah Jakarta.
“Elite di pemerintah pusat banyak yang tak suka dengan langkah-langkah Anies Baswedan. Oleh karena itu, tak aneh dan tak heran jika Anies dikeroyok oleh para menteri Jokowi terkait penanggulangan corona dan bansos,” kata Ujang.
Sumber: tagar