INDONESIAKININEWS.COM - Netizen marah melihat video viral adu fisik yang menimpa ulama besar asal Kota Bangil, Pasuruan. Habib Umar Ab...
INDONESIAKININEWS.COM - Netizen marah melihat video viral adu fisik yang menimpa ulama besar asal Kota Bangil, Pasuruan.
Habib Umar Abdullah Assegaf menerima perlakuan kasar dari oknum Satpol PP saat diberhentikan di cek poin pintu keluar Tol Satelit, Surabaya.
Dalam video tampak ulama sepuh ini dipukul dan ditendang oknum Satpol PP.
Menerima perlakuan ini Habib Umar kemudian melakukan perlawanan dan terjadilah adu fisik. Akhirnya adu fisik itu berhasil dilerai oleh petugas kepolisian.
“Ulama Ternama yg Menjadi Korban Penganiayaan Di #Surabaya Adalah Habibana Habib Umar Assegaf #Bangil ..
Semoga Pelaku Penganiayaan Segera Tertangkap ..
#ImpeachmentJokowi
#SelamatkanRI,” tulis akun mataelang@sorotmata212.
Netizen lain @Motoyo** menambahi dengan menyatakan “jika sudah ada orang berseragam mewakili negara memukul ulama itu tanda, negara ada di dalam genggaman para pembenci & musuh Islam dan ulama, kaum muslimin suka atau tidak suka harus bersiap, Allahu Akbar!,”.
“Yaa Allah….hancurkanlah orang2 yang zholim dengan kezholiman mereka,” tulis akun @nurhayati.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan adanya insiden pelanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di cek poin pintu keluar Tol Satelit Surabaya pada Rabu sore, (20/5).
Truno menjelaskan duduk masalahnya. Disebutkan, jika sesuai pelat nomor kendaraan bahwa pria bergamis penumpang mobil sedan Camry itu ialah Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil, Pengasuh Majelis Roudhotus Salaf, Bangil, Pasuruan.
Dikatakannya, insiden bermula ketika petugas menghentikan mobil tersebut yang melaju dari arah Malang dan keluar di pintu keluar Tol Satelit Surabaya. Petugas melakukan pemeriksaan karena pelat mobil adalah N (Pasuruan), bukan L (Surabaya) dan W (Sidoarjo atau Gresik).
“Kedua, sopir tidak menggunakan masker. Ketiga, kapasitas (jumlah penumpang) melebihi empat orang,” ungkapnya.
Karena diketahui melanggar aturan PSBB yang berlaku di Kota Surabaya, maka petugas gabungan pun meminta pengemudi dan pemilik mobil agar berputar balik.
Perwira dengan tiga melati emas itu menyatakan petugas sudah meminta pemilik mobil berputar dengan cara baik-baik. Namun, cara humanis petugas direspons oleh pria bergamis itu dengan kata-kata yang dinilai kasar.
Atas insiden tersebut, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko meminta di masa pandemik Covid-19, semua elemen masyarakat memahami dan memaklumi pentingnya kedisiplinan aturan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Corona.
Sumber: indonesiainside