foto: thestar INDONESIAKININEWS.COM - Menteri Kesehatan Malaysia (MOH), Dr. Noor Hisham Abdullah, menyebut bahwa pihaknya telah menemu...
foto: thestar |
INDONESIAKININEWS.COM - Menteri Kesehatan Malaysia (MOH), Dr. Noor Hisham Abdullah, menyebut bahwa pihaknya telah menemukan adanya mutasi ganas yang terjadi pada virus corona jenis baru.
Hal tersebut sangat memungkinkan menjadi penyebab virus corona memiliki kemampuan "sangat menular" di negaranya.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Star, kasus ke-26 di Malaysia yang terinfeksi virus corona disebut kasus paling ganas, karena disebutkan Hisham bahwa kasus ke-26 telah menginfeksi ke lebih banyak orang.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut menurut Hisyam Abdullah setelah Institute of Medical Research (IMR) selesai dilakukan.
Hingga akhirnya mereka mendapatkan temuan tersebut dan mengakabarkannya kepada masyarakat.
"Di IMR, kami melakukan isolasi virus dan juga mengulturkan virus. Misalnya, dalam kasus pasien 26, kami telah mempelajari virus dan menemukan bahwa adanya mutasi," ucap Hisam Abdullah.
Mungkin, kata Hisham Abdullah, mutasi yang terjadi telah membuat virus lebih agresif, menyebar dan menginfeksi sekitar 120 orang.
Sementara itu, pasien ke-26 adalah ketua UDA Holdings Bhd, Hisham Hamdan, berada di Shanghai pada pertengahan Januari, meski ia membantah bahwa dirinya tertular virus di sana.
Pada 27 Februari lalu, dirinya baru mengalami gejala dan dinyatakan positif virus corona pada 29 Februari. Ia segera dirawat di Rumah Sakit Sungai Buloh.
Oleh karena itu, Hisham Abdullah mengatakan, mutasi virus corona jenis ini yang banyak menulari orang Malaysia dan memberikan efek merusak lebih ganas di antara individu lain yang terlibat.
"Jadi, IMR saat ini diminta untuk fokus pada isolasi dan studi virus corona untuk meninjau apakah jenis yang berbeda di antara pasien di negaranya," katanya.
Ia juga mengulas hasil penelitian dan temuan sebuah lembaga penelitian India yang menemukan 10 mutasi virus corona, termasuk salah satunnya, A2a, yang dikatakan punya potensi penularan berbahaya sampai ke paru-paru.
"Sejauh ini, ketika kami melihat gelombang pertama dan pada awal gelombang kedua, kami menemukan bahwa jenis infeksi di Malaysia mirip dengan infeksi di Wuhan, Tiongkok," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya dan beberapa otoritas terkait sedang melakukan studi gelombang kedua pada pasien yang telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona dan kembali dari negara tertentu.
Sumber: pikiranrakyat