foto: kabar24 INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak berhasil "me...
foto: kabar24 |
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak berhasil "memaksa" Amien Rais untuk mengungkap sejumlah kebiasaan yang selama ini tidak diketahui banyak orang.
Dahnil mengetahui ada beberapa kebiasaan unik yang sering dilakukan Amien Rais, baik saat masih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau setelah tidak menduduki jabatan itu.
Melalui chanel Youtubenya DAS Official yang diunggah Senin (18/5/2020), Dahnil meminta Amien untuk menjelaskan tentang kebiasaan-kebiasaannya yang selama ini tidak diketahui banyak orang.
Salah satunya, alasan Amien yang sejak lama tidak pernah memegang telepon genggam.
"Pak Amien sejak lama tidak pernah memegang HP. Kami pun anak-anak muda kalau ingin telepon Pak Amien harus cari orang-orang yang sedang dekat dengan Pak Amien, itu kenapa Pak Amien," tanya Dahnil kepada Amien yang terhubung secara online.
Dahnil juga bertanya kepada Amien mengenai kebiasan membagikan uang kepada karyawan di Gedung Muhammadiyah, di antaranya kepada satpam dan pekerjacleaning service.
"Kalau Pak Amien ke Gedung Muhammadiyah, baik saat masih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah maupun ketika sudah tidak jadi ketua umum. Itu karyawan-karyawan Muhammadiyah, satpam, cleaning service, itu pasti sudah tahu dan siap-siap semuanya menunjukkan diri. Kenapa begitu? karena mereka tahu Pak Amien pasti bagi duit, kenapa itu Pak," tanya Dahnil kepada Amien tertawa.
Bahkan, kata Dahnil, wajah karyawan Muhammadiyah terlihat "sembriwing" kalau mendengar kabar Amien datang ke Gedung Muhammadiyah. "Kenapa itu Pak," tanya Dahnil tersenyum.
Mendengar dua pertanyaan itu, Amien lantas tertawa. Dia lalumenjelaskanalasannya tidak ingin memegang telepon seluler (ponsel).
Amien mengaku hanya bertahan enam bulan memegang ponsel. Namun lama-lama, dirinya merasa tidak nyaman karena telinganya merasa panas kalau bertelepon dalam waktu lama.
Khawatir ada dampak elektrik terhadap tubuhnya, akhirnya Amien memutuskan untuk menggunakan ear phone.
"Tapi lama-lama mengganggu juga, mengganggu saya sendiri. Kalau enggak memegang HP enggak enak akhirnya Kita ber-HP ria dibanding membaca buku atau yang bermanfaat, saya enggak mau diperbudak HP," tutur pendiri Partai Amanat Nasional ini tertawa.
Dalam perbincangan santai itu, Amien juga menceritakan pengalamannya bersama istri dan dua anaknya saat di restoran di Belanda.
"Sambil menunggu makanan, kita asyik ngomong. Kemudian enggak sampai satu-dua menit, ada keluarga dari Belanda di meja lain, mereka tiga-tiganya begini (main ponsel-red), tidak ada percakapan. Ini sih diperbudak (ponsel-red)," tutur Amien tertawa.
Amien lalu menjawab pertanyaan Dahnil yang bertanya kenapa dirinya sering memberi uang kepada karyawan Gedung Muhammadiyah.
Amien lalu menceritakan awal mula kebiasaan itu. Saat dirinya menjadi pimpinan Muhammadiyah, setiap hari senin dan kamis, semua karyawan makan bubur menjelang salat Zuhur.
"Saat itu saya bilang semua karyawan boleh makan dua mangkok, berapa kan, toh kan tidak banyak (harganya-red)," tuturnya.
Dia juga menceritakan saat itu dirinya juga mengajak semua karyawan Gedung Muhammadiyah, termasuk pekerja cleaning service, pengetik surat untuk ikut ke Muktamar Muhammadiyah di Aceh. "Semua harus ikut bergembira, ikut muktamar ke Aceh," katanya.
Bagi yang berangkat, sambung Amien, diberikan tiket dan uang saku. Sementera bagi yang tidak ikut, juga mendapatkan uang saku yang jumlahnya sedikit lebih besar.
Kemudian, Dahnil juga mengaku penasaran dengan Amien yang kadang-kadang datang ke masjid di Gedung Muhammadiyah, Menteng, Jakarta pada malam hari untuk melaksanakan salat. Padahal Amien sudah tidak lagi menjadi pimpinan Muhammadiyah.
"Kenapa Pak, malam-malam Pak Amien suka ke masjid di Gedung Muhammadiyah, Menteng, diam-diam cuma mau salat dua rakaat. Mungkin sedikit yang tahu, salah satunya saya," tanya Dahnil.
Menjawab pertanyaan Dahnil, Amien mengaku suka merasa kangen lalu salat di sana.
"Saya masih kangen. Kadang-kadang saya salat di masjid Menteng," kata Amien.
Dia menganggap masjid di Gedung Muhammadiyah sebagai salah satu tempat yang punya kesan tersendiri baginya.
"Karena waktu reformasi, saya nginap di situ, buat kenangan. Begitu juga di (masjid-red) Al Azhar," tuturnya.
Sumber: sindonews