INDONESIAKININEWS.COM - Beredar unggahan sebuah kolase foto dalam media sosial Facebook yang memperlihatkan Presiden Tiongkok Xi Jin...
INDONESIAKININEWS.COM - Beredar unggahan sebuah kolase foto dalam media sosial Facebook yang memperlihatkan Presiden Tiongkok Xi Jinping sedang menelepon Presiden Jokowi.
Disebutkan dalam narasi, keduanya sedang membahas soal warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang akan masuk ke Indonesia.
Secara detail, narasi yang disematkan dalam foto Presiden Xi Jin Ping itu menerangkan sebuah permintaan Presiden Tiongkok terhadap Jokowi untuk tidak menghalangi kedatangan WN Tiongkok ke Indonesia dengan alasan Covid-19.
Sebagai tanggapan, terdapat narasi yang disematkan dalam foto Jokowi yang mengklaim berjanji akan memecat para pihak yang mempersulit kedatangan WN Tiongkok ke Indonesia.
Selain itu, unggahan foto akun Facebook Lukman Nur Hakim pada Jumat 8 Mei 2020 tersebut juga disertai dengan narasi yang mempertanyakan pembelaan Jokowi.
Berikut narasi lengkap yang diedarkan pengguna Facebook tersebut:
"Ngebelain Orang China ......gue tanya Lo cebong ...Lo belain Orang China atau Orang Indonesia ? Ini bukan bicara etnis tapi ini Bicara kebangsaan ....masih mending bangsa Arab masih mau jadi Bangsa Indonesia dari pada China tetap bangsa China ...sejarah Indonesia China itu jadi Kompeni Belanda," demikian bunyi narasi yang diunggah akun Facebook Lukman Nur Hakim.
Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi Kominfo RI, terdapat fakta lain yang berbeda dari narasi yang disebutkan akun Facebook tersebut.
Melansir dari salah satu pemberitaan nasional, ditemukan foto asli dari kolase foto yang beredar itu.
Foto itu diabadikan jurnalis nasional dalam artikel yang menerangkan puluhan kepala negara memberi ucapan selamat kepada Presiden Jokowi yang dilakukan via telepon pada Kamis, 18 April 2019.
Dijelaskan secara rinci dalam artikel asli itu, Jokowi menerima telepon dari sejumlah kepala negara di dunia pascapencoblosan Pemilu Presiden 2019.
Untuk itu, banyak kepala negara saat itu yang memberi ucapan selamat kepada Jokowi yang kala itu lebih unggul daripada rivalnya, Prabowo Subianto, di sejumlah lembaga survei.
Dengan demikian, narasi yang beredar dalam unggahan Facebook itu terbukti tidak benar. Untuk Itu, narasi yang beredar itu termasuk dalam kategori Disinformasi.
Sumber: pikiranrakyat