foto: liputan6 INDONESIAKININEWS.COM - Jagat Media Sosial dikejutkan dengan kicauan seorang warga negara Amerika Serikat (AS) bernama ...
foto: liputan6 |
INDONESIAKININEWS.COM - Jagat Media Sosial dikejutkan dengan kicauan seorang warga negara Amerika Serikat (AS) bernama James Guild di Twitter.
Pasalnya, ia lebih percaya dengan cara Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani virus corona atau Covid-19 di Tanah Air daripada cara Presiden AS Donald Trump menangani corona di AS.
Dalam kicauannya, James Guild yang saat ini mengaku tinggal di Indonesia mengatakan tidak ingin kembali negara asalnya.
“US Embassy in Indonesia says all US citizens should go homenow. No thanks," ujar Guild seperti dikutip Tagar dalam Twitter @JamesJGuild.
"Kedutaan Besar AS di Indonesia mengatakan semua warga AS harus pulang sekarang juga. Tidak, terima kasih."
Karena, kata dia meski memang rumah sakit (RS) di Indonesia masih kekurangan sumber daya, kata kandidat doktor (Phd) Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (RSIS NTU) di Singapura ini cara Jokowi menangani corona di Indonesia lebih baik daripada Donald Trump.
"Hospitals here might be under-resourced but at least Jokowi is not a complete fucking idiot. How could anyone think of Donald Trump's America as a place of refuge?” tuturnya.
"Rumah sakit di sini mungkin kekurangan sumber daya, tetapi setidaknya Jokowi bukan orang/presiden yang bodoh.
Bagaimana orang bisa percaya bahwasannya Amerika dibawah Presiden Donald Trump bisa menjadi tempat berlindung?"
Hingga berita ini ditulis kicauan itu mendapat 193 komentar, 1.900 kali retweet, dan disukai lebih dari empat ribu akun.
Kicauan pria yang berprofesi sebagai blogger itu juga banyak diunggah di media sosial, salah satunya di Facebook.
Bahkan sudah dibagikan di grup Facebook bernama Teman yang Menyukai Denny Siregar.
Beberapa akun pribadi di Facebook juga mengunggah kicauan Guild.
Perkembangan Corona di Indonesia dan AS
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COvid-19 Achmad Yurianto mengatakan berdasarkan data yang dikumpulkan pemerintah dalam 24 jam terakhir per Minggu, 29 Maret 2020 pukul 12.00 hingga Senin, 30 Maret 2020 pukul 12.00 total jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 1.414 orang.
Jumlah tersebut bertambah sebanyak 129 orang dari hari sebelumnya, yakni 1.285 orang.
"Ada penambahan kasus baru positif sebanyak 129 orang, sehingga jumlah sekarang menjadi 1.414 kasus," ujar Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin, 30 Maret 2020.
Sedangkan pasien yang dinyatakan negatif corona atau sembuh setelah menjalani perawatan sebanyak 75 orang.
Tapi, ada penambahan pasien yang meninggal dunia sebanyak 8 orang, jadi total pasien yan meninggal karena Covid-19 yaitu 122 orang.
Sementara itu, dalam catatan Worldometer dari 199 negara dan wilayah di seluruh dunia total kasus yang terkonfirmasi dari virus yang berasal dari kota Wuhan, China sebanyak 742.283 kasus dengan total 35.339 kematian
Kemudian, negeri Paman Sam itu menduduki peringkat pertama Covid-19 dengan rincian 144,410 orang positif corona dan 2.600 meninggal dunia.
Kenaikan jumlah kasus positif dan angka kematian karena corona ini membuat Trump berpikir akan menerapkan lockdown di kota New York dan beberapa negara-negara bagian AS.
Namun, pada Sabtu malam, 28 Maret 2020 ia mengubah keputusannya dengan menyarankan penduduk New York agar tidak bepergian kecuali untuk tujuan penting, melalui Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC). Menurut Trump, lockdown di sana tidak diperlukan.
Sumber: tagar