foto: sripoku INDONESIAKININEWS.COM - Di tengah wabah Covid-19, sosok dr Tirta menjadi viral karena aksinya yang membantu pemerintah, ...
foto: sripoku |
INDONESIAKININEWS.COM - Di tengah wabah Covid-19, sosok dr Tirta menjadi viral karena aksinya yang membantu pemerintah, serta kepeduliannya pada teman sejawat soal Alat Pelindung Diri (APD) hingga mengedukasi masyarakat.
Meski dirinya harus melawan sakit bronkitis dan dirawat di rumah sakit, tetap membuat update perkembangan yang dibuat dengan Dompet Dhuafa, serta edukasi masyarakat.
Namun ada beberapa hal kurang mengenakan, bahkan menjadi viral saat dirinya mengkritik pemerintah dan juga tersebar voice note soal simulasi lockdown.
Lewat video di akun instagram dr Tirta Mandiri Hudi, yang diunggah Senin (30/3/2020) malam, dirinya meminta maaf kepada semua warga net.
Banyak netizen sudah terpecah belah di seluruh Indonesia Karen video yang saya buat. Ada beberapa yang perlu diclearkan.
1. Soal Dokter yang meninggal saya minta maaf kalau kepleset ngomong. Saat itu saya bilang dokter meninggal setiap hari.
Pada saat bikin video memang ada 8 dokter meninggal tetapi tidak setiap hari. Saya minta maaf kalau ngomong dokter meninggal setiap hari saya cabut pernyataan itu.
2. Soal voice note yang tersebar jujur mengecewakan banget. Kronologinya ada anak di grup persatuan brand, dia cuma tanya ‘Mas Tirta kalau lockdown simulasinya seperti apa?’
Lalu anak ini mengcapture foto hoaks jalan Tol di Cipinang yang sudah diklarifikasi Jasa Marga. Saya jawab panjang mas prosesnya setahu saya harus ijin ini itu dst.
Dari pada di chat panjang lalu saya terangkan di voice note intinya setelah saya diskusi dengan staf khusus presiden kondisi lockdown seperti itu.
Intinya saya ngomong di voice note disebarkan di grup-grup keluarga, itu luar biasa dan viral. Saya minta maaf pada semua warga dan pemerintah. Padahal maksudnya mau bantu pemerintah. Saya hanya menjelaskan ke teman lewat voice note
3. Soal saya marah-marah di mobil itu saya serius tidak memaki orang tujuan disitu sama sekali bukan menyerang pemerintah.
Disini saya susah payah bantu pemerintah, bikin rumah sakit bareng Dompet Dhuafa, bikin disinfektan untuk pemerintah. Saya dukung pemerintah. Namun kondisi kemarin itu saya kerja 22 jam bukan maksud ngeles, saya saat itu tidur cuma 3 jam dan demam.
Sama driver dibilang udah live Instagram. Nah saat itu saya kecewa dengan omongan Pak Jubir Menkes (Achmad Yurianto) yang miskin menginfeksi yang kaya.
Nah disitu saya mengkritik. Memang sih Saya dan Pak Jubir punya kelemahan tak bisa fliter omongan.
Di Video kedua itu saya usulkan karantina wilayah nggak usah lockdown karena masing-masing daerah sudah karantina sendiri dan itu seingat saya dalam perintah Pak Jokowi.
Harapan saya lewat video itu karantina wilayah menjadi pembahasan, bukan untuk hujat pemerintah. Tapi kalau disebut hujat pemerintah saya minta maaf.
Saya disini tak bermaksud memecah belah. Saya hanya berharap kalau Kepala Daerah bikin karantina wilayah lewat Pak Jokowi. Tapi saya mendukung keputusan pemerintah.
Saya disini hanya ingin membantu teman-teman yang kekurangan APD, lalu membuat rumah sakit lapangan untuk mengurani beban pemerintah alhamdulillah jadi terima kasih teman-teman.
Lalu saya ingin melakukan edukasi ke masyarakat bersama Menkes dan Jubir soal masker, edukasi soal diinfektan chamber, penyemprotan di terminal tempat public.
4. Menjadi pelajaran bagi saya untuk tidak membuat video dalam kondisi underpresser, dan lebih mengontrol kata-kata supaya tidak berantem di media social.
Tujuannya cuma edukasi. Ini benar-benar jadi pelajaran, dalam kondisi tersebut harusnya saya istirahat. Sekali lagi saya minta maaf karena omongan di video.
5. Soal voice note saya mohon hentikan penyebarannya, demi Allah, demi rasulullah itu hanya untuk menjelaskan orang di simulasi.
Saat video ini ditayangkan, merupakan hari terakhir dirinya dirawat di RS Kartika Pulomas.
Dokter yang pengusaha ini menjelaskan bahwa dirinya bukan ODP atau orang dalam pengawasan virus corona.
Kondisi dr Tirta mengalami sakit brokitis kronis dan PPOK .
"Semua hasil negatif, termasuk swab. Namun saat itu videonya diambil sama Direktur RS Kartika Pulomas dimaksudkan untuk memberitahu ke masyarakat cara swab test. Eh malah dikira saya membuat drama, ya udahlah saya anggap nol," ujar Tirta.
"Sekarang saya terapi stop rokok dan akan sekarang akan diajak staf Menkes Ibu Kirana dan Pak Terawan untuk membuat kampanye rokok.
Jadi saya bukan kena Covid-19, kalian bisa tanyakan langsung ke Direktur RS Kartika Pulomas.
Nah sekali saya minta maaf saya dukung pemerintah, Pak Jokowi sebagai panglima tertinggi berhak memutuskan,semoga saya bisa membantu untuk mengatasi COVID," pungkasnya.
Sumber: tribun