INDONESIAKININEWS.COM - Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan mengatakan tetangga yang mendatangi rumah warga saat beribadah di ...
INDONESIAKININEWS.COM - Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan mengatakan tetangga yang mendatangi rumah warga saat beribadah di Cikarang, Bekasi hanya kesalahpahaman. Hendra menyebut kedua belah pihak sudah bertemu untuk dimediasi.
"Dipersepsikan membubarkan kegiatan agama, padahal maksud dari pembubaran tokoh masyarakat itu adalah terkait dengan PSBB, tapi dipersepsikan oleh pihak keluarga bahwa kegiatan beragama dibubarkan. Nah itulah yang kemarin dimediasikan," ujar Kombes Hendra saat dihubungi, Senin (20/4/2020).
"Kemarin sudah kita mediasikan kemarin malam antara kedua belah pihak. Memang ada kesalahpahaman, miskomunikasi," imbuhnya.
Hendra mengatakan hasil dari mediasi tersebut adalah adanya kesalahpahaman.
Di antaranya kurangnya komunikasi dalam menjalankan kegiatan keagamaan.
"Makanya kemarin salah satu kesepakatan dari kedua belah pihak adalah akan meningkatkan jalinan komunikasi dan komunikasi. Termasuk dalam hal penyelenggaraan keagamaan," katanya.
Hendra menjelaskan dalam rumah tersebut terdapat 11 orang yang sedang melaksanakan ibadah. Mereka semua adalah satu kerabat.
"Gini, di dalam rumah itu memang ada sekitar 11 orang. Tetapi itu saudaranya termasuk adiknya yang sedang merawat yang sedang sakit. Sehingga memang beribadah kemarin adalah keluarga rumah sendiri kalau tidak salah 7 orang, ditambah yang sakit 8 orang," katanya.
"Kemudian keluarga dari satu kampung sekitar 3 orang, bukan satu kampung satu kerabatlah itu sekitar 3 orang. Adiknya. Jadi intinya kemarin itu keluarga. Cuma tidak ada komunikasi dari pihak keluarga ke pada warga setempat," tutur Hendra.
Peristiwa ini menjadi perbincangan di warganet dengan narasi warga yang memprotes kegiatan ibadah di rumah warga. Video tersebut diketahui terjadi di Cikarang.
Dalam video berdurasi 31 detik yang diunggah akun Instagram @arionsihombing, terlihat ada dua orang pria mendatangi rumah warga. Salah satu pria yang mengenakan peci, baju kokoh putih serta sarung, menghardik penghuni rumah tersebut.
"Ini kan ibadah biasa Pak," kata si perekam video tersebut kepada pria berpeci, seperti yang dilihat detikcom di akun Instagram @arionsihombing, Minggu (19/4/2020).
"Bukan masalah ibadah, itu kaga boleh!" ujar pria berpeci. Dalam potongan video tersebut tak dijelaskan apa maksud kata 'itu' yang disampaikan pria tersebut. Belakangan pihak kepolisian menyatakan bahwa hal yang diprotes oleh ketua RT tersebut adalah proses kumpul-kumpulnya.
Dalam akun @arionsihombing telah ada video klarifikasi atas peristiwa tersebut. Kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan.
"Saya Kyai Haji Iman Mulyana tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan ini menyatakan dengan tulus bahwa telah terjadi kesalahpahaman dengan bapak Jamin Sihombing. Dan malam ini kami berdua telah bermusyawarah dengan niat yang baik untuk saling menghormati satu sama lain dan hidup bertoleransi demikian pernyataan ini kami buat dengan tanpa paksaan dari pihak manapun juga," kata Iman dalam akun instagram @arionsihombing seperdi dilihat Senin (20/4/2020).
"Saya Jamin Sihombing warga Rawa Sentul dengan ini menyatakan bahwa memang telah terjadi kesalahpahaman," kata Jamin.
S: detik