mediaumat INDONESIAKININEWS.COM - Sudjiwo Tedjo meminta berhenti menggunakan istilah social distancing. Menurut Sudjiwo Tedjo, tak se...
mediaumat |
INDONESIAKININEWS.COM - Sudjiwo Tedjo meminta berhenti menggunakan istilah social distancing.
Menurut Sudjiwo Tedjo, tak semua masyarakat Indonesia mengerti dengan arti social distancing.
Maka itulah, Sudjiwo Tedjo mengusulkan agar menggunakan kata yang sudah lumrah di ingatan masyarakat Indonesia.
Istilah social distancing digunakan sejak virus corona mewabah di dunia.
Dengan social distancing diharap dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Melansir Kompas.com, social distancing adalah membatasi kontak dengan manusia lain sebisa mungkin menutup sekolah, bekerja dari rumah, dan membatalkan pertemuan lebih dari 50 orang tergolong sebagai aktivitas jarak sosial atau social distancing.
Ini adalah sebuah strategi kesehatan masyarakat yang membatasi interaksi manusia untuk mencegah penyebaran penyakit menular, menurut Centers for Disease Control and Prevention.
Orang yang mempraktikkan social distancing masih bisa berjalan-jalan, berkebun, atau pergi mendaki.
Kita dapat menghabiskan waktu dengan teman atau anggota keluarga yang tinggal bersama, tetapi tidak berkumpul dengan siapa pun di luar itu.
Hindari kontak dengan orang-orang yang rentan terinfeksi dan batalkan semua pertemuan sosial yang tidak perlu.
Pemerintah di seluruh dunia merekomendasikan isolasi sosial, yang diyakini para ahli memainkan peran penting dalam membendung penyebaran di China.
Penelitian telah menunjukkan, orang tanpa gejala dapat menyebarkan virus, karena itu menjauhi situasi ramai dengan banyak orang yang bisa saja membawa virus corona sangat dianjurkan oleh CDC.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, social distancing diperlukan untuk mengendalikan pandemi virus corona.
Mereka yang berpotensi terpapar virus atau sakit harus mengisolasi diri Jika kita yakin memiliki virus, kita disarankan untuk mengisolasi diri daripada sekadar menjaga jarak secara sosial guna mencegah penyebaran virus, menurut CDC.
Sudjiwo Tedjo menulis, tak semua masyarakat mengerti dengan social distancing.
Untuk itulah, Sudjiwo Tedjo menyarankan menggunakan kata lain yang sudah lebih populer.
Sudjiwo Tedjo menyarankan agar menggunakan kata 'jaga jarak' dibanding social distancing.
"Hentikan “Social Distancing”..
gunakan “Jaga Jarak”!!!!
Ini ud disosialisasikan para sopir truk sejak lama!!!!
Hargai juga perjuangan sopir2 truk!!!
Indonesia bukan cuma Jakarta dan milenial yg Inggrisnya cas cis cus.
Di desa2 masih banyak bahkan yg buta huruf!!!!!!" tulis Sudjiwo Tedjo.
Akun Twitter @ammar_abdillah bahkan menyebut orang Indonesia mudah saja berlaku pura-pura paham hanya demi menyenangkan hati orang lain.
Ketika mendengar istilah lockdown, pandemik, social distancing atau istilah lain terkait virus corona saat ini, bisa saja mereka mengangguk.
Tapi belum tentu suatu kebijakan dijalankan, karena belum tentu mereka paham.
"Kalian tidak sadar bahwa orang Indonesia itu mudah pura-pura paham demi menyenangkan hati orang berbicara.
Jadi kalau kalian bilang "lockdown", "pandemik", "social distance" dsb, mereka mengangguk,
tapi jangan harap apa yang kalian canangkan bisa berjalan." tulisnya membalasa cuitan Sudjiwo Tedjo.
Sumber: tribunnewsbogor