jatimnet INDONESIAKININEWS.COM - Peningkatan ODR ( Orang Dengan Risiko) Virus Corona (Covid-19) kembali terjadi di Ponorogo. Bahkan ...
jatimnet |
INDONESIAKININEWS.COM - Peningkatan ODR ( Orang Dengan Risiko) Virus Corona (Covid-19) kembali terjadi di Ponorogo.
Bahkan dua warga diantaranya kini berstatus ODP ( Orang Dalam Pemantauan).
Dari data di Dinas Kesehatan ( Dinkes) Ponorogo tercatat, 303 warga yang dinyatakan ODR, serta 2 warga dinyatakan ODP atau selama 14 hari datang dari negara terjangkit dengan kondisi sakit namun tidak disertai pnemonia.
Dua warga itu merupakan satu warga Kecamatan Jambon yang pulang dari Malaysia sebagai TKI, dan satu jemaah Umroh yang telah pulang sejak 3 Maret lalu.
Saat ini kedua warga ODP ini menjalani perawatan di ruang Isolasi RSUD dr Harjono Ponorogo.
“Saat ini ODR kita 303 orang, maklum karena dekat lebaran jadi banyak TKI yang mudik. Untuk ODP kita ada dua.
Yang satu dari Jambon, yang satu pasien dari RS Asyiah tapi sekarang dibawa ke RSUD Harjono.
Untuk sementara ini kondisinya sudah membaik.
Mudah-mudahan semakin membaik,” ujar Kepala Dinas Kesehatan ( Kadinkes) Ponorogo Rahayu Kusdarini, Senin (16/3).
Sementara itu, semakin merebaknya virus corona di Indonesia.
Membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, langsung mengambil langkah cepat.
Kendati belum ada kasus corona positif di Ponorogo, namun Pemkab mulai menerapkan kebijakan Social Distancing ( serangkaian tindakan pengendalian infeksi non-farmasi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular, red) di Kabupaten Ponorogo.
Sedikitnya ada 15 Social Distancing yang diputuskan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, dalam rapat kordinasi kesiapan menghadapi virus corona kabupaten Ponorogo, yang digelar di pendopo kabupaten tersebut, Senin (16/3).
Diantaranya; meliburkan seluruh jenjang pendidikan sekolah meluai PAUD hingga perguruan tinggi mulai 17 hingga 30 Maret 2020, terkecuali kelas XII untuk tetap melaksanakan ujian nasional sesuai jadwal;
pemasangan fasilitas cuci tangan ( hand sanitizer) oleh Satgas Penanganan Covid-19 Ponorogo diseluruh fasilitas umum (fasum);
kerja bakti pembersihan fasum seperti sekolah, kantor, serta penggulungan karpet untuk masjid;
Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap masuk seperti biasa, dan penyuluhan kesehatan;
pelarangan study tour bagi sekolah dan ASN hingga satu bulan kedepan;
Kades wajib melakukan monitoring warga yang baru datang dan ke luar negeri serta melaporkanya kepada Puskesmas;
kegiatan hiburan atau pengumpulan masa ditiadakan;
camat, KUA, Polsek dan Koramil wajib subuh jamaah ditenpatnya masing-masing;
kegiatan pengajian bulan April di batalkan;
penyambutan kedatangan TKI oleh warga ditiadakan;
fasilitas kesehatan wajib menyediakan kamar isolasi, antara lain rumah sakit swasta 5 kamar, RSUD dr Harjono 10 kamar, puskesmas 1 kamar;
penyediaan obat imun fasilitas kesehatan;
penerapan lockdown bagi pesantren;
pemasangan pamflet dan baliho besar besaran di seluruh billboard terkait sosialisasi pencegahan corona;
perawatan pasien corona di ponorogo ditanggung oleh daerah;
serta penutupan tempat wisata yang ada di Ponorogo.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan, 15 Social Distancing ini selain mengikuti arahan Presiden RI Joko Widodo, dan Surat Edaran ( SE) Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa Nomor: 420/1780/101.1/2020 tertanggal 16 Maret 2020. Serta untuk memutus mata ratai penyebaran virus corona di Ponorogo.
“Mengingat kondisi maka kita sepakat mengambil 15 keputusan, terkait penangan corona di Ponorogo.
Diantaranya meliburkan sekolah dan melarang kegiatan pengumpulan masa. Keputusan ini mulai berlaku hari ini,” ujarnya.
Dengan terbitnya 15 keputusan Social Distancing Ponorogo ini.
Maka kegiatan tilik desa dan pengajian yang kerap ia lakukan di desa- desa juga ditiadakan sementara waktu.
Termasuk seluruh kepala OPD yang akan Dinas Luar ( DL) wajib melapor ke dirinya.” Untuk acara konser Godbless yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini dibatalkan.
Pengajian dan tilik desa juga ditiadakan. Khusus kepala OPD yang DL keluar daerah harua seijin saya,” tegasnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap meminta warga Ponorogo tidak panik dalam menyikapi ini.
Ia mengimbau agar warga tetap menjaga kesehatan agar imun tubuh menjadi kuat sehingga tidak mudah terpapar oleh virus ini".
Dengan menjaga kesehatan dan asupan gizi. Imun dalam tubuh kita menjadi kuat dan tidak mudah terpapar virus ini,” ungkapnya.
Sumber: koranmemo