detik.com INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meragukan keris yang dikembalikan oleh Raja dan Ratu Belan...
detik.com |
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meragukan keris yang dikembalikan oleh Raja dan Ratu Belanda, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima, Selasa (10/3) lalu, adalah keris Pangeran Diponegoro.
Fadli adalah salah satu kolektor keris di Indonesia. Dia juga menjabat Ketua Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI).
Kemarin, bertempat di Istana Kepresidenan, Bogor, Raja dan Ratu Belanda secara simbolik mengembalikan keris Kiai Nogo Siluman milik Pangeran Diponegoro kepada Presiden Joko Widodo.
Namun dalam kicaunya di akun twitter resmi, Fadli menilai keris yang diterima Jokowi dari Raja dan Ratu Belanda itu bukan keris Nogo Siluman.
Penilaian Fadli itu berdasarkan dapur atau tipe keris tersebut. Selain itu, dia mengaku pernah melihat keris Nogo Siluman.
"Dari dapurnya Nogo Rojo tangguh era Mataram Sultan Agung," kicau Fadli.
Menurut Fadli, ada tiga keris Pangeran Diponegoro.
Dia menduga keris Nogo Siluman Diponegoro masih berada di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Dalam kicau selanjutnya Fadli mengatakan SNKI pernah mengirim tiga peneliti ke Belanda pada 2017 dan 2018 lalu.
Sejumlah orang yang ikut dalam rombongan itu adalah Basuki Teguh Yuwono dan Mpu Toto Brojodiningrat.
Penelusuran CNNIndonesia.com, Basuki Teguh Yuwono adalah peneliti bidang kebudayaan dan ahli senjata tradisional terutama mengenai keris.
Dia masuk dalam Tim Ahli Warisan Budaya, Takbenda Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sementara Mpu Titi Brojodiningrat dikenal sebagai salah satu praktisi keris.
Fadli mengaku ikut dalam rombongan peneliti SNKI ke Belanda. Kata Fadli dalam kunjungan tersebut Basuki dan Mpu Toto Brojodiningrat sempat melihat Keris Diponegoro.
Pada akun twitternya Fadli pun turut menautkan foto sebilah keris, yang menurutnya, kemungkinan adalah keris Kiai Nogo Siluman milik Pangeran Diponegoro.
Sejarawan Bonnie Triyana menanggapi kicauan Fadli.
Bonnie juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Historia.
Dia mengaku menjadi salah satu delegasi Indonesia yang berangkat ke Belanda terkait proses pemulangan keris Nogo Siluman milik Diponegoro.
Tokoh lain dalam delegasi itu adalah sejarawan Universitas Gadjah Mada Sri Margana.
Dalam kicaunya Bonnie membenarkan ucapan Fadli soal delegasi ahli keris ke Belanda.
Dia mengaku mengetahui itu berdasarkan keterangan Duta Besar RI di Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja.
Bonnie menambahkan bahwa dalam rencana repatriasi, Indonesia akan mengupayakan pemulangan keris-keris lain. Pembicaraan soal itu masih berlanjut.
Sumber: cnnindonesia.com