INDONESIAKININEWS.COM - Sebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia kian masif. Pasien yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 m...
INDONESIAKININEWS.COM - Sebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia kian masif.
Pasien yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 melonjak drastis.
Pun, dengan jumlah pasien yang meninggal akibat wabah ini.
Melihat hal itu, aktivis hak asasi manusia (HAM) Natalius Pigai melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Natalius mengungkapkan, dunia saat ini ragu dengan data kasus corona yang disampaikan pemerintah Indonesia.
Keraguan itu, lanjutnya, diperparah dengan ekonomi yang morat marit.
Hal tersebut disampaikan Natalius melalui akun Twitternya, dengan mengunggah artikel berita dari media online yang menulis soal langkah Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang meminta seluruh keluarga karyawan Kedutaan Besar yang berumur di bawah 21 tahun untuk meninggalkan Indonesia akibat wabah corona.
"Ahli dan media asing Indonesia 'terancam dalam jurang Corona.' Depok saja diawasi 131 orang dan suspect 255 orang. kalau 514 kab/kota?. Dunia ragu Angka pemerintah hari ini. Ekonomi morat marit," cuit @NataliusPigai2, Jumat (27/3/2020).
Dengan kondisi yang demikian, Natalius menyebut, seandainya dia menjadi Jokowi, maka dirinya akan mundur dari Presiden demi bangsa dan negara.
"Kalau saya Presiden Jokowi sudah pasti mundur Demi Bangsa dan Negara!" cuit Natalius Pigai.
Seperti diberitakan, hingga Jumat (27/3/2020), jumlah pasien positif terinfeksi virus corona di Indonesia mencapai 1.046 kasus.
Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 87 orang, dengan jumlah yang sembuh 46 orang.
"Ada penambahan kasus cukup signifikan ada 153 kasus baru yang kita dapatkan," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya di gedung BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020).
S : netralnews