foto: bisnis INDONESIAKININEWS.COM - Nilai tukar rupiah ambles lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (30/3/20...
foto: bisnis |
INDONESIAKININEWS.COM - Nilai tukar rupiah ambles lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (30/3/2020), setelah membukukan penguatan tiga hari beruntun pada pekan lalu.
Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah langsung melemah 0,31% ke Rp 16.150/US$. Depresiasi rupiah membengkak hingga hingga 1,86% ke Rp 16.400/US$. Dengan pelemahan sebesar itu, rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia.
Di akhir perdagangan, rupiah berhasil memangkas pelemahan hingga 1,4% di level 16.360/US$. Berdasarkan data Refinitiv. Meski demikian, rupiah masih tetap menjadi yang terburuk di Asia, hingga pukul 16:11 WIB, hanya won Korea Selatan yang pelemahanya lebih dari 1%. Sementara mayoritas mata uang utama Asia lainnya justru menguat melawan dolar AS.
Sekedar informasi, Bank Indonesia mempersingkat perdagangan rupiah di pasar spot mulai hari ini, pembukaan pada pukul 9:00 WIB, dan penutupan perdagangan pada pukul 15:00 WIB. Sebelumnya perdagangan dilakukan pukul 8:00 - 16:00 WIB. Hal ini dilakukan dilakukan guna meredam penyebaran pandemi virus virus corona (COVID-19).
"Bank Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait lainnya dalam mengambil langkah kolektif untuk memantau, menilai, dan melakukan pencegahan dan mitigasi terhadap penyebaran COVID-19" kata Onny Widjanarko pada Rabu (25/3/2020).
Selain BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengurangi jam perdagangan bursa saham. Mulai hari ini, perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) berakhir pukul 11:30 WIB, dari sebelumnya pukul 12:00 WIB, sementara penutupan perdagangan pada pukul 15:00 WIB, dari sebelumnya 16:00 WIB.
Pandemi COVID-19 lagi-lagi membuat sentimen pelaku pasar memburuk, dan membuat rupiah tertekan.
'Duel' antara pendemi COVID-19 melawan stimulus fiskal "merebut hati" para pelaku pasar yang sudah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir hari ini dimenangkan lagi oleh COVID-19.
Kala Covid-19 yang "merebut hati" pelaku pasar, maka aksi jual akan terjadi terus-terusan di pasar saham, dan aset-aset berisiko lainnya. Bursa saham Asia kembali terperosok di zona merah hari ini.
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sempat dihentikan sementara 30 menit (trading halt) sejak pukul 10:20 WIB setelah IHSG ambles 5,01%. Di akhir perdagangan, IHSG mampu menipiskan pelemahan menjadi 2,88%.
Pergerakan di pasar saham tersebut sudah cukup menggambarkan kembali memburuknya sentimen pelaku pasar, dan rupiah kembali tertekan.
Stimulus dari negara-negara yang terdampak COVID-19 sebenarnya sudah digelontorkan dalam beberapa pekan terakhir, tetapi gagal menaklukan virus yang berasal dari kota Wuhan China tersebut. Ini lantaran aksi jual masif terus terjadi di pasar saham global.
Baru pada pekan ini, stimulus dari AS berhasil menaklukkan COVID-19, sentimen pelaku pasar membaik.
Pada Jumat waktu AS, Presiden AS Donald Trump menandatangani undang-undang sehingga pemerintah AS bisa menggelontorkan stimulus senilai US$ 2 triliun guna memerangi COVID-19. Nilai stimulus tersebut sangat jumbo, dua kali nilai ekonomi Indonesia.
Hingga perdagangan Jumat tersebut rupiah mencatat penguatan 3 hari beruntun dengan total secara persentase 2,72%.
Tetapi, efek dari stimulus tersebut mulai memudar hari ini akibat COVID-19 yang mengganas.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, hingga saat ini lebih dari 170 negara terpapar COVID-19, dan menjangkiti lebih dari 724.000 orang, dengan korban meninggal sebanyak 34.026 orang, dan lebih dari 152.000 dinyatakan sembuh.
Sementara di Indonesia hingga hari ini sudah ada 1.414 kasus positif COVID-19, dengan 122 orang meninggal dunia, dan 75 sembuh
Untuk meredam penyebaran COVID-19, sebelumnya sempat beredar kabar jika pemerintah RI berencana membatasi akses ke Jabodetabek alias lockdown. Kendaraan pribadi dan angkutan orang dilarang masuk, sementara angkutan logistik masih diperbolehkan.
"(Kendaraan) pribadi juga termasuk. Pokoknya angkutan oranglah. Angkutan barang enggak (berlaku). Logistik tidak," ujar Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani kepada CNBC Indonesia, Minggu (29/3/20).
Hal ini juga berlaku untuk kereta api yang memiliki rute perjalan dari dan menuju Jabodetabek. Untuk penutupan ruas jalan, secara teknis, besar kemungkinan akan dilakukan blokade di sejumlah titik.
"Ya kemungkinan begitu (diblokade)," ujarnya
Yani juga menjelaskan bahwa secara lengkap, langkah ini masih menunggu hasil rapat terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Ratas itu dijadwalkan berlangsung hari ini.
Pelaku pasar sepertinya merespon negatif kabar tersebut, rupiah langsung melemah begitu perdagangan dibuka hari ini, dan terus merosot hingga nyaris 2%. Lockdown dikhawatirkan akan benar-benar memukul perekonomian Indonesia, apalagi banyak masyarakat yang bekerja di sektor informal, sehingga berisiko tanpa penghasilan.
Sekitar 30 menit sebelum perdagangan hari ini berakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pembatasan sosial sekala besar dan darurat sipil.
"Saya minta pembatasan sosial berskala besar, physical distancing, dilakukan lebih tegas, lebih disiplin dan lebih efektif lagi sehingga tadi juga sudah saya sampaikan perlu didampingi kebijakan darurat sipil," kata Jokowi, Senin (30/3/2020)
Namun, Jokowi bakal meminta seluruh apotek dan toko-toko sembako tetap buka untuk layani kebutuhan warga. Hal tersebut dilakukan juga dengan protokol untuk menghindari jarak dekat.
"Kemudian bagi UMKM, pelaku usaha dan pekerja informal tadi sudah kita bicarakan bahwa pemerintah segera menyiapkan program perlindungan sosial dan stimulus ekonomi, ini yang akan segera kita umumkan kepada masyarakat, saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini," kata Jokowi dalam Ratas kali ini.
Jokowi meminta kebijakan pembatasan sosial berskala besar ini segera disiapkan aturan pelaksanaannya yang lebih jelas kepada Provinsi, Kabupaten dan Kota.
"Saya ingatkan kebijakan kekarantinaan kesehatan termasuk karantina wilayah adalah kewenangan pemerintah pusat bukan kewenangan pemerintah daerah," tuturnya.
Meski Jokowi belum menetapkan status lockdown, tetapi rupiah belum sanggup bangkit, hanya mampu memangkas pelemahan dan tetap menjadi yang terburuk di Asia pada hari ini.
Sumber: cnbcindonesia