INDONESIAKININEWS.COM - Jumlah korban meninggal akibat virus Corona atau COVID-19 di wilayah Italia telah melebihi 8 ribu orang. Kama...
INDONESIAKININEWS.COM - Jumlah korban meninggal akibat virus Corona atau COVID-19 di wilayah Italia telah melebihi 8 ribu orang.
Kamar-kamar mayat di negara tersebut mulai kewalahan menerima jenazah para korban yang akan dikremasi.
Otoritas kesehatan Italia melaporkan 662 kematian baru dalam sehari, sehingga total 8.215 orang meninggal dunia akibat virus Corona di negara ini.
Jumlah ini merupakan jumlah korban meninggal terbanyak di dunia, bahkan melampaui China yang merupakan tempat asal wabah ini.
Sejauh ini China melaporkan 3.287 orang meninggal dunia, dengan total kasus sebanyak 81.285 kasus.
Total kasus virus Corona di Italia saat ini melonjak ke angka 80.589 kasus -- menurut data Johns Hopkins University. Lonjakan terjadi setelah otoritas Italia melaporkan 6.153 kasus baru dalam sehari.
Jumlah kematian baru dalam sehari di Italia mengalami penurunan ke level terendah, yakni 8,8 persen.
Namun laju pertambahan kasus masih berada di level 8 persen selama empat hari berturut-turut.
Italia Alami Hari-hari Mengerikan Akibat Corona:
Penurunan jumlah kematian baru dalam sehari yang dilaporkan beberapa hari terakhir ternyata tidak signifikan.
Italia menjadi semakin sadar bahwa lockdown nasional selama dua pekan yang diberlakukan pemerintah tidak juga membatasi penyebaran virus Corona.
"Hingga kita melihat angka-angka ini menurun, kita masih harus melanjutkan pengorbanan yang sangat sulit," ucap Wakil Kepala Dinas Perlindungan Sipil, Agostina Miozzo, merujuk pada langkah-langkah tegas membatasi pergerakan dan perjalanan publik Italia.
Sementara itu, dengan bertambahnya jumlah korban tewas melampaui 8 ribu orang, aliran jenazah korban membanjiri kota Bergamo, yang menjadi pusat penyebaran virus Corona di Italia bagian utara.
Dilaporkan ada begitu banyak jenazah korban yang menumpuk karena menunggu giliran dikremasi.
Bahkan sejumlah jenazah terpaksa dikirimkan ke beberapa wilayah lain untuk dikremasi di krematorium setempat yang tidak terlalu sibuk.
Seorang fotografer AFP melihat enam truk militer Italia yang digunakan untuk membawa peti-peti jenazah keluar dari kompleks pemakaman Bergamo pada Kamis (26/3) waktu setempat.
"Besarnya jumlah korban berarti krematorium Bergamo tidak akan bisa menanganinya sendiri," tutur Wali Kota setempat, Giorgio Gori, dalam pernyataannya.
Giorgio Gori menambahkan bahwa pihaknya baru saja menerima 113 guci berisi abu korban meninggal yang dikremasi di wilayah lain, awal pekan ini.
Sumber: detik