INDONESIAKININEWS.COM - Umat Katolik Paroki St. Yoseph, Laja di Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, menyatakan solidaritas merek...
INDONESIAKININEWS.COM - Umat Katolik Paroki St. Yoseph, Laja di Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, menyatakan solidaritas mereka kepada umat Muslim di Maumbawa yang sedang membangun Masjid.
Rasa solidaritas itu diwujudkan dengan bantuan 100 sak semen untuk pembangunan Mesjid Nurul Huda yang sedang berlangsung saat ini.
Bantuan semen 100 sak itu diserahkan oleh Pastor paroki St. Yoseph Laja, Anisetus Hani, Pr didampingi sejumlah fungsionaris pastoral, kepada Panitia Pembangunan Mesjid Nurul Huda di Maumbawa, Senin (03/02/2020) lalu.
Informasi penyerahan bantuan tersebut diperoleh dari salah seorang pengurus DPP Paroki Laja, Kasimirus Pili ketika ditemui di Bajawa, Senin (10/10/2020).
Pastor Paroki St. Yoseph Laja, Anisetus Hani, Pr ketika dihubungi melalui ponselnya mengatakan, penyerahan bantuan ini tidak seberapa besar, namun ini sebagai rasa solidaritas umat Katolik dan bentuk toleransi dalam membangun suatu dialog karya antar kedua umat beragama di wilayah itu, seperti yang sudah diwariskan oleh para pendahulu, baik dari umat Muslim maupun dari umat katolik.
“Ini merupakan bentuk solidaritas umat Katolik kepada umat Muslim, karena kami sudah menganggap mereka itu saudara kami. Sejak dulu selalu ada komunikasi/dialog yang baik seperti melalui kegiatan dari kedua umat beragama ini. Jadi kalau mereka ada beban, kami rasa itu juga beban kami,” kata Romo Anisetus.
Menurut Rm. Anisetus, bantuan ini menjadi semacam dukungan moril agar pembangunan tempat ibadat umat Muslim yang sudah dimulai dengan fundasi bisa berjalan terus hingga selesai.
Solidaritas ini merupakan ekspresi atas sikap toleransi umat kedua agama ini sejak dulu.
Kalau di Gereja ada kegiatan, sudah pasti umat Muslim dari Maumbawa akan memberi dukungan penuh, misalnya pada setiap hari raya dan acara silaturahmi lainnya. Demikian juga sebaliknya.
Sikap ini bisa menjadi contoh bagi hubungan antar umat beragama yang akhir-akhir ini masih diwarnai intoleran di tanah air.
“Ternyata kami di Golewa Selatan mampu menunjukkan kerukunan dan itu sudah berlangsung dari waktu ke waktu,” kata Romo Anisetus.
Sementara Ketua Panitia Pembangunan Mesjid Nurul Huda Maumbawa, Ibrahim Sumbawa yang dihubungi melalui ponselnya menyampaikan apresiasi atas sikap solidaritas yang ditunjukkan umat Katolik dari Paroki St. Yoseph Laja membantu 100 sak semen untuk mendukung pembangunan masjid Nurul Huda yang sudah dimulai.
“Kami umat Muslim di Maumbawa menyampaikan terima kasih atas solidaritas umat Katolik melalui bantuan ini. Terima kasih kepada Pastor Paroki yang sudah menyerahkan bantuan dalam bentuk 100 sak semen,” ucap Ibrahim.
Hubungan baik yang sudah dijalin sejak dulu, kata Ibrahim perlu dipertahankan, dan ini akan menjadi teladan yang baik bagi generasi berikutnya.
Sebelumnya pada perayaan Natal, umat Muslim memberi dukungan berupa pengamanan kegiatan Natal maupun perayaan paskah sebelumnya. Biasanya ini melibatkan remaja mesjid.
“Kami juga hadir dan memberi dukungan pada acara peresmian gereja yang dihadiri Uskup beberapa waktu lalu,” katanya.
Dikatakan Ibrahim, pihaknya berharap intoleran yang terjadi di luar sana tidak terjadi di Ngada.
Karena hubungan kekeluargaan antar umat beragama yang sudah terjalin selama ini sangat baik sehingga toleransi tetap terpelihara.
Untuk diketahui Masjid Nurul Huda Maumbawa yang sudah mulai diibangun ini diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 2 miliar.
Sebelumnya pernah dua kali renovasi, sejak dibangun pertama tahun 1960 lampau.
”Pembangunan mesjid berukuran 20 x 20 meter itu diharapkan dapat menampung 700 jemaah dan mengantisipasi pertumbuhan jemaah ke depan,” tambah Ibrahim yang sehari-hari guru di MTs Darusalam Maumbawa itu.
S: vigonews.com