$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Tak Ada Yang Bisa Dimakan, 3 Kakak Beradik Miskin Kelaparan Dari Daerahnya Gub Edy Rahmayadi Terkulai Lemas Karena Hampir Tiap Hari Makan Sabun

INDONESIAKININEWS.COM -  Ketika Indonesia dicoret Amerika Serikat dari daftar negara berkembang, dan diberikan status baru sebagai negar...



INDONESIAKININEWS.COM - Ketika Indonesia dicoret Amerika Serikat dari daftar negara berkembang, dan diberikan status baru sebagai negara maju, ada tiga kakak beradik yang kelaparan dan terpaksa hampir setiap hari memakan sabun cuci untuk membohongi perut.

BADANNYA kurus, dia terkulai lemah di atas tikar di sebuah bilik papan berukuran sekitar 6 x 6 meter di Desa Muara Tais II, Kecamatan Muara Angkola Muara Tais, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Andika namanya. Bocah itu baru berusia 4 tahun. Tubuhnya sepertinya tampak kurang asupan gizi atau kurang terurus.

Balita itu dan kedua kakaknya, Nopri (9) dan Juliana (7), tinggal dan diasuh kakek dan neneknya yang sudah berusia lebih 80 tahun.

Informasi warga, Rosul (45), ayah ketiga bocah disebut warga pemalas dan sebagian lagi mengatakan pemikirannya kurang-kurang sehat. Sejak berpisah, Rotimah ibu ketiga bocah juga dikabarkan menikah lagi.

Kakak tertua Andika, Nopri, duduk di kelas 3 dan Juliana di kelas 2 di SDN Muara Tais II.


Khusus Nopri, pertumbuhan badannya juga sepertinya kurang sehat, kulit (muka) Nopri menguning.

Camat Angkola Muara Tais, AM Fadhil Harahap seperti diberitakan Antara, Sabtu (22/2/2020), membenarkan, kondisi Andika jatuh sakit dan sekarang dalam perawatan medis.

"Kita sudah bawa ketiga kakak beradik ini ke Puskesamas dan mereka masih dalam perawatan dokter. Bantuan asupan gizi seperti susu, telur, mi instan, beras dan lainnya juga sudah kami bantu," katanya.

Kata Camat, Andika suka makan sabun, kemungkinan pengaruh kuat dari kakaknya, Nopri yang disebut-sebut setiap mencuci pakaian juga doyan memakan sabun.

"Nopri suka sabun, sejak beberapa tahun ke belakang sejak kedua orang tuanya berpisah," sebut Camat.

Untuk memenuhi kebutuhan kehidupan keluarga dan adiknya, Nopri yang berusia sekitar lebih kurang 10 tahun itu ia harus banting tulang mencuci pakaian orang lain, disamping mencuci pakaian keluarga dan adik-adiknya.

"Kita juga kurang mengetahui persis apakah keinginan Nopri sehingga akhirnya mempengaruhi adiknya Andika makan sabun setelah menjadi tukang cuci atau sebelumnya," katanya.

Pihak Kecamatan bersama PKK Kecamatan sebelumnya juga suda ada pernah memberikan bantuan setelah mengetahui kondisi keluarga Andika yang memprihatinkan.

Namun, sayangnya keluarga ini menurut informasi belum terdata masuk ke dalam program PKH (Penerima Keluarga Manfaat) keluarga miskin, demikian program BSM (Bantuan Siswa Miskin) untuk Nopri dan Juliana.

"Sebenarnya kami sudah pernah usulkan ke Dinas Sosial agar keluarga miskin Andika ini dimasukkan sebagai peserta PKH demikian juga mengusulkan Nopri dan Juliana sebagai siswa penerima BSM," jawab camat.

Pun demikian masyarakat berharap kepada pihak terkait kiranya warganya yang tergolong miskin ini dapat terakomodir atau tercatat dalam program PKH dan BSM, dengan alasan sangat pantas.

Cerita berbeda dari warga

Kisah tiga kakak beradik tersebut sedikit berbeda, kalau berdasarkan pengakuan warga sekitar maupun nenek yang mengurus mereka.

Mereka tinggal di rumah nenek bernama Soriani Batubara yang sudah renta, 80 tahun.

Kisah mereka diketahui publik setelah diberitakan oleh media lokal MedanMerdeka.com, Minggu (23/2/2020) akhir pekan lalu, serta disebar oleh banyak warganet di media-media sosial.

“Hampir setiap hari mereka memakan sabun cuci karena tidak ada makanan untuk menghilangkan rasa lapar di perutnya,” demikian lapor MedanMerdeka.com.

Hal tersebut menjadi ironi, lantaran pada halaman rumah Nenek Soriani, terpampang plang Posyandu berupa imbauan agar anak-anak bertambah umur, berat, serta sehat.

Bocah-bocah itu tinggal di rumah nenek mereka yang sederhana, yakni berukuran enam kali enam meter. Rumah itu peninggalan sang kakek.

Ayah mereka, Rosul (45), bekerja serabutan sehingga belum tentu berpenghasilan setiap hari.

Rosul baru bisa membawa pulang uang untuk makan sekeluarga bila mendapat orderan mencangkul dan membersihkan kebun.

Kalau tak ada orderan mencangkul atau menjadi buruh tani, tidak pula ada secuil lauk pauk maupun nasi bisa dihidangkan kepada keluarga. Sedangkan sang ibu ketiga itu, sudah lama pergi menikah dengan lelaki lain.

Meski begitu, Novri dan Jualiani kekinian masih tercatat sebagai siswa SDN Muara Tais II. Novri duduk di kelas III.

“Jika dilihat Novri dan adik-adiknya tampak kurang gizi. Selain kurus, wajahnya juga mulai tampak menguning. Namun begitu, siswa ini tampak semangat mengasuh kedua adik-adiknya,” tulis MedanMerdeka.com.

Tetangga tak jarang memberikan sumbangan kepada Nenek Soriani, yang olehnya dibelikan makanan untuk ketiga cucu. Namun, sumbangan itu tak bisa jadi tumpuan.

Warga setempat mengakui, kebiasaan ketiga bocah itu memakan sabun sudah lama dilakukan. Mereka juga mengakui sudah beberapa kali meminta Novri melarang adik-adiknya memakan sabun.

“Kalau mencuci di sungai, adik-adiknya makan sabun. Bahkan Novri juga. Ya terpaksa karena lapar, tak ada yang bisa dimakan,” kata warga.

Sang nenek mengakui hal tersebut.

Namun ia menuturkan tak bisa berbuat apa-apa lantaran tak memunyai penghasilan.

Soriani kekinian hanya berharap perhatian dan bantuan pemerintah setempat.

Dia mengklaim, tidak pernah mendapatkan bantuan program keluarga harapan (PKH), kartu sehat, beras raskin, bahkan program bantuan sekolah buat cucu-cucunya.

“Tidak pernah saya dapatkan. Saya sendiri baru dengar ini,” kata Soriani.

S: suara.com


Name

Baerita,3,Berita,23965,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1002,Kesehatan,29,Nasional,23001,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Tak Ada Yang Bisa Dimakan, 3 Kakak Beradik Miskin Kelaparan Dari Daerahnya Gub Edy Rahmayadi Terkulai Lemas Karena Hampir Tiap Hari Makan Sabun
Tak Ada Yang Bisa Dimakan, 3 Kakak Beradik Miskin Kelaparan Dari Daerahnya Gub Edy Rahmayadi Terkulai Lemas Karena Hampir Tiap Hari Makan Sabun
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6QXEmaameIK7QduMS4EcQJRS2UrOIB3THnL5-hx-dHLTyMxRu2GQvf1C6-pVQlyZNp0NQkyYcHDiw-3O92kDl4Zzdfx3C9Tpen8zRM_TAQNVZGi1kpK4AgSYoq-KaWLxGRYPpE8-uZ-I/s640/1940da7a-b4f0-4886-9271-fe2c090c82f9.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6QXEmaameIK7QduMS4EcQJRS2UrOIB3THnL5-hx-dHLTyMxRu2GQvf1C6-pVQlyZNp0NQkyYcHDiw-3O92kDl4Zzdfx3C9Tpen8zRM_TAQNVZGi1kpK4AgSYoq-KaWLxGRYPpE8-uZ-I/s72-c/1940da7a-b4f0-4886-9271-fe2c090c82f9.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2020/02/tak-ada-yang-bisa-dimakan-3-kakak.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2020/02/tak-ada-yang-bisa-dimakan-3-kakak.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy