INDONESIAKININEWS.COM - Djarot Saiful Hidayat masih merekam memori tiga tahun lalu. Ingatan soal sahabatnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ah...
INDONESIAKININEWS.COM - Djarot Saiful Hidayat masih merekam memori tiga tahun lalu. Ingatan soal sahabatnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang dipenjara karena tersandung penodaan agama masih begitu melekat.
Djarot Saiful Hidayat bercerita saat menjadi tamu Ahok dalam peluncuran Buku "Panggil Saya BTP, Perjalanan Psikologi Ahok selama di Mako Brimob."
Yang ia ingat, sebelum ditahan di Mako Brimob, Ahok sempat ditahan di Rutan Cipinang.
Djarot tak bisa melupakan momen tahanan di dalam rutan yang berteriak-teriak memanggil Ahok.
Tak ada yang menyangka bahwa para tahanan itu adalah eks PNS DKI yang dijebloskan Ahok.
"Ada yang lucu, Pak, saat saya masuk itu, di sel-sel teriak-teriak, 'Saya DKI, Pak!', 'Saya juga DKI, Pak!'. Sipir bilang, 'Pak, itu PNS DKI semua, Pak, gara-gara Pak Ahok, masuk [tahanan] semua," kata Djarot mengenang momen itu kepada Ahok dalam bedah buku di Jakarta Barat, Senin (17/2/2020).
Djarot kepalang panik. "Mati saya," ujarnya tertawa.
Djarot mengira mereka semua berteriak ingin mengelu-elukan sosok eks Gubernur DKI itu.
"[Ternyata] disorakin, 'Woi, Pak, saya DKI, Pak!' Itu gara-gara PNS DKI yang masuk penjara gara-gara Pak Ahok. Saya kira mau mengelu-elukan," tutur Djarot.
Saat itu di luar Cipinang, massa pro-Ahok juga sempat bergejolak, meminta agar Ahok tak ditahan di Cipinang.
Dalam momen penahanannya di Cipinang, Ahok kalut luar biasa.
"Waktu itu beliau sangat stress. Saya juga, Pak (Djarot berbicara ke Ahok). Saya langsung datang ke Cipinang dari kantor. Masuk Cipinang, ada demo di luar, Pak Ahok saat itu dalam kondisi nadir. Marah luar biasa. Dia bilang 'biar saja, robohkan saja Cipinang," ujar Djarot.
"Kami kemudian negosiasi dengan korlap. Semua tarik pulang, tapi beberapa bertahan. Tujuanya agar Ahok pindah dari Cipinang. Setelah demo jam 1 pagi atau 12 malam, Ahok [akhirnya] dipindah ke Mako Brimob," kata dia.
Menurut Djarot, terjadi perubahan yang luar biasa terhadap diri Ahok selama dipenjara. Djarot tak menampik sahabatnya itu, dulu, memiliki sifat yang meledak-ledak.
"Setelah dibawa ke Cipinang, dia bisa memaafkan. Dia bisa memaafkan, kontemplasi, memaafkan diri sendiri, dia dewasa, bijak, dan tutur katanya tidak meledak ledak.
Sombongnya sudah turun, dulu enggak bisa itu
S: kumparan