foto: Instagram INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui adanya sejumlah pompa stasioner yang rusak dan t...
foto: Instagram |
INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui adanya sejumlah pompa stasioner yang rusak dan tidak bisa digunakan saat banjir pada awal tahun baru kemarin. "Nanti saya tunjukkan datanya. Kami melakukan audit (operasional pompa) kok," kata Anies di Balai Kota DKI, Kamis, 9 Januari 2020.
Dinas Sumber Daya Air DKI menemukan 76 pompa stasioner yang tersebar di 40 rumah pompa di Ibu Kota mengalami kerusakan. Dari 76 pompa yang dinyatakan rusak, sebanyak 49 di antaranya rusak karena terendam banjir pada awal tahun baru, Rabu, 1 Januari kemarin. Total pompa stasioner yang dimiliki DKI mencapai 478 unit di 176 lokasi rumah pompa.
Anies mengatakan sejumlah pompa rusak karena tergenang air saat banjir. Menurut Anies, keberadaan pompa di beberapa lokasi yang terendam karena berada di bawah ketinggian air sungai.
"Memang unik, pompa ambil dari satu sungai dipindah ke sungai lain yang lebih tinggi. Air sudah ngalir dulu dari sungai yang lebih tinggi," ucap mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.
Menurut Anies, beberapa lokasi rumah pompa tidak maksimal karena yang seharusnya menyedot air justru berbalik karena sungai yang sudah meluber. "Jadi harusnya buang ke sungai, antara tempat menyedot, dengan pembuangan itu alirannya kebalik," ujarnya. "Tempat yang harusnya disedot, yang disedot justru kekirim air."
Anies mengatakan bakal segera memperbaiki pompa yang rusak dan lokasi pompa yang kemarin terendam banjir. "Sedang dibereskan semuanya," ujar mantan rektor Universitas Paramadina itu.
S. Tempo