Kolase Instagram Ganjar Pranowo | Facebook INDONESIAKININEWS.COM - Istri Raja Keraton Agung Sejagat Merasa Diperlakukan Bak Teroris, T...
Kolase Instagram Ganjar Pranowo | Facebook |
INDONESIAKININEWS.COM - Istri Raja Keraton Agung Sejagat Merasa Diperlakukan Bak Teroris, Tulis Surat Untuk Ganjar Pranowo
Heboh tentang keraton bernama Keraton Agung Sejagat membuat pasangan Totok Santoso dan istri yang mengklaim diri sebagai raja dan ratu ini ditangkap pihak kepolisian.
Penangkapan ini nyatanya membuat istri Totok Santoso Raja Keraton Agung Sejagat merasa diperlakukan bak teroris.
Pemilik akun instagram Fanni Amadania atau Dyah Gitarja lantas menulis surat terbuka untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Surat terbuka itu dibagikan Fanni, istri Totok Santoso melalui akun instagram pribadinya, Rabu (15/1/2020).
Diketahui polisi menangkap Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Sinuhun Totok Santosa dan istrinya Dyah Gitarja, pada Selasa (14/1/2020) sekira pukul 17.00 WIB.
Penangkapan dilaksanakan saat keduanya dalam perjalanan menuu ke markas Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
Sinuhun sebelumnya akan mengajak awak media untuk berbincang-bincang.
Hal itu mengingat ramainya pemberitaan tentang kerajaan Keraton Agung Sejagat yang mengklaim mempunyai kekuasaan di seluruh dunia.
Pihak yang dapat dikonfirmasi terkait kabar penangkapan adalah Dandim 07/08 Purworejo Letkol Muchlis Gasim.
"Memang benar, raja dan isteri Keraton Agung Sejagat sudah diamankan di Polres," ujar Gasim dikutip dari Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).
Keduanya saat ini sudah dibawa ke Mapolres Purworejo untuk dimintai keterangan lebih lanjut dan direncanakan akan diperiksa di Sejagat masih diamankan di Mapolres Purworejo.
Namun rupanya penangkapan ini dianggap tidak adil oleh istri Totok Santoso.
Dalam surat terbuka yang ia tulis ditujukan kepada Ganjar Pranowo, istri Totok merasa kalau ia bukanlah seseorang yang menyebar hoaks alias berita bohong.
Berikut surat terbuka dari istri Totok Santoso ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo :
"Sugeng siang Pak Ginanjar, prinsipnya kami sangat menyambut baik bahkan menunggu agar diskusi dan diuji secara akademisi sejarah ini bisa terealisasi.
Tapi pelintiran berita dan penggalan dokumentasi ternyata mampu merubah makna dari pernyataan kami
Saya yang dituduh menyebar berita Hoax, padahal yang menyebar media.
Dan saya kemarin berencana memposting surat terbuka dan untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media.
Kami berusaha korporatif tapi justru diperlakukan layaknya teroris kelas dunia atau dihakimi sebelum diberi hak mengklarifikasi.
Dimana prosedur yang harusnya dijalankan untuk menjaga asas praduga tak bersalah.
Barusan saya diminta ganti baju tahanan, tanpa diberi tahu salahnya dan menjadi tersangka atas apa?...
Saya mohon Bapak bisa menghimbau agar apartur yang bertugas jangan politisir kasus kami yang terlanjur viral untuk sekedar pers konference berhasil menangkap.... #ganjarpranowo #nurani #poldajateng,".
S. Tribunnews