foto: rmol INDONESIAKININEWS.COM - Ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa Jabodetabek akan dilanda hujan...
foto: rmol |
INDONESIAKININEWS.COM - Ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa Jabodetabek akan dilanda hujan ekstrim mulai 2 Januari hingga sekarang ternyata tidak terbukti.
Hingga hari ini, Senin (13/1) cuaca di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) masih cukup bersahabat.
Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas melontarkan sindirian menohok atas kesalahan prediksi BMKG.
Karni Ilyas pun membandingkan teknologi canggih BMKG dengan pawang hujan.
“BMK ramalkan 2 Januari sampai hari ini, Jkt hujan extrim, puncaknya hari ini. AS pun ikut peringatkan warganya. Ternyata sampai sore ini cuaca cerah. Sebaliknya 1 Januari, tanpa aba-aba Jabodetabek dilanda hujan terlebat dlm seabad. Mungkinkah alat canggih dikalahkan pawang hujan?,” kata Karni Ilas melalui akun Twitternya, Minggu (12/1).
Politisi senior PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) turut mengomentari cuitan Karni Ilyas.
Melalui akun Twitternya, HNW mengatakan bahwa BMKG berkali-kali salah prediksi.
Namun lembaga yang berkewajiban melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika ini tak mendapat class action, seperti yang dialami Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Ber-kali2 BMKG salah;yg diramal hujan extrim, tak ada hujan, yg tak diramal hujan extrim malah curah hujannya terdahsyat. Tapi uniknya nggak ada yg lakukan class action ke BMKG. Tapi class actionnya kpd AniesB. Sekalipun yg paling terdampak banjir adalah Provinsi Jabar&Banten,” kata HNW
Selain HNW, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga ikut mengomentari cuitan Karni Ilyas.
Mantan Wakil Ketua DPR itu mempertanyakan pertanggungjawaban BKMG yang sering salah prediksi cuaca.
“Sy juga heran lembaga kita sering salah ramal atau salah data. Dmn pertanggungjawabannya. Jangan2 pakai feeling ngeramalnya. Jadi ingat tsunami di Banten. Tapi so far paling bagus BBC Weather trus lihat Jakarta,” kata Fadli.
S. Pojok Satu