foto: sumutcyber INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyampaikan sudah saatnya masyarakat kembali ...
foto: sumutcyber |
INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyampaikan sudah saatnya masyarakat kembali menerapkan pola hidup sehat berdasarkan anjuran Rasulullah.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Seminar Akbar Perkumpulan Bekam Indonesia Sumatera Utara (PBI Sumut) bertajuk “Jurus Sehat Ala Rasulullah” yang dibawa langsung oleh dr. Zaidul Akbar di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Minggu (12/1/2020).
Ia mengatakan, ada banyak anjuran dari Rasulullah SAW untuk pengobatan. Salah satunya adalah dengan terapi bekam. Selain itu, kata Edy Rahmayadi, banyak hadis yang menyarankan umat untuk melakukan bekam.
"Saya pribadi sudah bekam dari kecil, minimal 3 minggu sekali. Orangtua saya juga, kalau sekarang tukang bekamnya sambil bersalawat, Nah langsung tidur saya dibuatnya," kata Edy.
Edy menceritakan pertama kali ia bekam dilakukan oleh seseorang etnis Tionghoa. Ia dibekam menggunakan koin, kain, dan api.
"Pertama kali saya bekam itu pake uang dibungkus kain ditaruh minyak lalu dibakar. Lalu ditaruh di punggung dan ditutup pakai gelas. Semuanya hitam, bahkan ada yang hitam karena api, tapi itu sudah dilakukan sejak saya kecil," katanya.
Menanggapi seminar yang dibawakan dr Zaidul tentang pentingnya mengonsumsi rempah dan rimpang, Edy mengaku setuju sebab Rasulullah sudah melakukannya sejak dulu.
"Nah inilah sekarang yang akan kita kembalikan, bukan hanya manusia yang sehat. seluruh mahluk Allah perlu sehat. Sehingga kita perlu mengonsumsi segalanya sehat. Bagi umat Islam ajaran ini sudah menjadi tuntunan dari Rasulullah, inilah yang akan kita kembalikan," katanya.
Edy mengatakan bekam merupakan ketode pengobatan yang sudah sejauh dahulu dianjurkan oleh Rasulullah.
"Termasuk bekam ini, tuntunan Rasulullah cara sehat orang muslim. Bekam ini biasanya dilakukan secara rutin dan pastinya dilakukan oleh pembekam yang profesional dan ahli dibidangnya," katanya.
Ketika ditanya apakah bekam bisa jadi kebijakan di bidang kesehatan untuk masyarakat Sumut, Edy mengatakan pengobatan bekam bisa saja dijadikan kebijakan.
"Kebijakan, makanya saya hadir merupakan kebijakan," katanya.
S. tribunnews