INDONESIAKININEWS.COM - Anak kandung dari penjualan agama ini lahir sungsang dan di sesar. Prilakunya tidak umum, bahkan dibandingkan...
INDONESIAKININEWS.COM - Anak kandung dari penjualan agama ini lahir sungsang dan di sesar.
Prilakunya tidak umum, bahkan dibandingkan dengan bi*****g saja dia jauh lebih buruk.
Entah apa yg ada dipikirannya, kalau kemarin ada dendam kepada Jokowi karena dia dipecat dari menteri dan ber oposisi itu pasti, karena dia adalah anak asuh PS dan JK.
Tapi kalau prilakunya terus melawan arus kebenaran, kita jadi melihat manusia ini jadi begitu bejatnya, bukan saja tatanan sosial yg dirusaknya, tapi sudah masuk ke ranah kemanusiaan secara kasat mata.
Lihat saja semua peninggalan kebaikan hasil kerja Ahok dan Jokowi ditelantarkan, Tanah Abang di rusak, Taman Kali Jodo, Waduk Pluit, bahkan kalau dia tak segan masjid Balai Kota dan masjid Hasyim Asyari bs di bongkarnya
Dia sudah seperti orang gila yang tidak bisa berbuat, jadi yang ada dia laknat.
Hadiah banjir awal tahun ini adalah hasil dari otaknya yang tak umum, saya masih menonton video sunatullah air yang dia sampaikan saat kampanye, kita yang waras malu melihatnya.
Kemarin saat musim kemarau dia sibuk buat trotoar dan bukannya ngurus waduk, selokan, dan saluran.
Semua pihak sudah memperingatkan termasuk presiden, tapi dia enjoy naik sepeda sambil lepas tangan.
Kini ribuan rumah terendam, puluhan atau ratusan ribu warga kesulitan air, prabot hancur, sebentar lagi penyakit menyerang.
Apa yg ada diotak manusia s***n ini melihat warganya tersiksa.
Dia dan pendukungnya tak usah bicara agama, karena mereka tak pantas jadi manusia, bahkan bi*******un bukan padanannya, mereka seperti makhluk luar angkasa yang tiba-tiba ada, dan tak kenal budaya manusia.
Seperti tak tersentuh utk di benarkan, RAPBD amburadul, dikoreksi PSI, malah PSI dimusuhi, dan hebatnya PSI melawan 90"% anggota lainnya di DPRD DKI, dari sana seolah manusia sesat sebagai gubernur itu kebejatannya di amini wakil rakyat yang juga bejat.
Ini semua fakta di depan mata, ada manusia pendusta didukung oleh manusia durhaka terhadap warganya.
Ada banyak pendukung dungu yg masih berkoar membelanya, mereka bak orang buta yg salah jalan berulang.
Kita yang waras harus cerdas jangan terulang memilih pemimpin hanya karena agama, suku, atau janji manisnya, warga Jakarta tidak saja harus jera, tapi Jakarta adalah contoh nyata sebuah proses salah pilih mencari pemimpin, dapatnya ikan patin, licinnya kalau bicara seperti biji nangka.
Tidak ada pilihan, warga Jakarta harus bersabar menunggu antrian air masuk ke bumi, karena Nabi Nuh saja tak kuasa mengatasi banjir, kata gubernur ke***r.
JAKARTA CONTOH PENDERITAAN Yang DI SENGAJA, DAN WARGA ADALAH KORBANNYA.
MAKA, PILIHLAH PEMIMPIN Yang BISA KERJA, BUKAN YanG MULUTNYA SeLaLu MENGANGA SEPERTI BUAYA.
(Iyyas Subiakto)