INDONESIAKININEWS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) mengklarifikasi Fatwanya mengenai imbauan kepada seluruh masya...
INDONESIAKININEWS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) mengklarifikasi Fatwanya mengenai imbauan kepada seluruh masyarakat terutama umat Muslim untuk tidak mengucapkan selamat bagi mereka yang merayakan Natal.
"Sampai saat ini MUI secara resmi tidak pernah mengeluarkan larangan tersebut," tutur Sekretaris MUI Jatim, Mochammad Yunus kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin (23/12/2019).
Sebelumnya Pada saat wawancara dengan wartawan akhir pekan lalu di kantornya, Mochammad Yunus mendapatkan pertanyaan menjelang perayaan Natal selalu ada ormas Muslim yang melakukan sweeping?
Mochammad Yunus menjawab, kalau misalnya memaknai toleransi secara benar, tidak akan mungkin ada aksi sweeping.
"Toleransi itu saling menghormati, saling menghargai, saling menyepakati dalam perbedaan masing - masing agama. Kalau toleransi ini dipahami dengan baik maka tidak akan ada orang Muslim yang dipaksa menggunakan atribut keagamaan non muslim," kata dia.
Dia mencontohkan, misalnya ada wanita berjilbab kemudian disuruh menggunakan topi Sinterklas, atas nama toleransi.
"Itu toleransi yang keliru karena toleransi itu setuju dan sepakat di dalam perbedaan masing-masing agama," ucap dia.
Dia menyampaikan, ketika orang muslim tidak mengucapkan selamat Hari Natal, tidak menggunakan atribut perayaan, itu bukan disebut intoleran.
"Kalau ini dipahami dengan baik maka tidak akan muncul kelompok - kelompok tersebut yang melakukan aksi sweeping. Karena ini masuk wilayah yang tidak perlu di toleransi, karena sudah masuk di dalam wilayah akidah," ujar dia.
S : liputan6