INDONESIAKININEWS.COM - Mantan narapidana hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet telah dibebaskan secara bersyarat pada Kamis (26/12/19)...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan narapidana hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet telah dibebaskan secara bersyarat pada Kamis (26/12/19) kemarin.
Diketahui Ratna resmi meninggalkan LP Perempuan Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Ibunda aktris Atiqah Hasiholan itu pun berkenan membeberkan perasaannya kepada media pasca dibebaskan.
Ditemui di kediamannya di Tebet, Jakarta, Ratna sempat mengungkit statusnya sebagai orang tua lantaran ogah kembali dipenjara.
Ratna mengaku tak akan berhenti mengkritik pemerintah karena sudah menjadi tabiatnya demi kebaikan bangsa.
Namun ia berharap agar Presiden Joko Widodo tak lagi memenjarakannya.
"Itu kan tabiat saya. Jadi saya rasa mudah-mudahan Pak Jokowi juga kapok memenjarakan saya. Enggak ada gunanya juga, saya orang tua," kata Ratna.
Menanggapi hal tersebut, pihak Istana Kepresidenan pun angkat bicara.
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menilai Ratna sedang berusaha menyesatkan publik.
"Jadi kalau dia mengeluarkan pernyataan itu, itu adalah pernyataan sesat dan menyesatkan kepada publik Tanah Air. Tidak boleh," ujar Ngabalin, Jumat (27/12/19).
Ngabalin pun menegaskan, Jokowi tak ikut campur dalam kasus yang membuat Ratna mendekam di balik jeruji besi.
Sanksi yang diterima Ratna, imbuh Ngabalin, merupakan akibat dari perbuatan melawan hukum yang ia lakukan.
"Jadi presiden sebagai kepala negara tak mungkin bisa mengatur pengadilan. Kedua siapapun dan apapun pangkat dan jabatannya mesti tunduk di bawah ketentuan hukum dan perundang-undangan di tanah air," ujar Ngabalin
"Kalau lah dari awal seperti itu yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet, tidak mungkin bisa disangkakan dan bisa dihukum."
Lebih lanjut, Ngabalin menilai Ratna belum bisa move on dari kasus yang menjeratnya.
Bahkan Ngabalin curiga Ratna belum benar-benar menyadari kesalahan yang ia lakukan.
"Yang pertama dia belum move on. Kedua dia tidak sadar dan tidak tahu akan dirinya melakukan kesalahan dan kebohongan publik," tutur Ngabalin.
"Karena kalau dia mengeluarkan pernyataan bahwa biar Jokowi kapok, memang Pak Jokowi yang bikin dia masuk penjara?"
S: wowkeren