INDONESIAKININEWS.COM - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Irres) Marwan Batubara menilai tidak layak mantan Gubernur DKI...
INDONESIAKININEWS.COM - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Irres) Marwan Batubara menilai tidak layak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi pimpinan BUMN.
Menurut dia, Ahok lebih pantas ditahan karena berbagai dugaan kasus yang membelitnya.
"Ahok lebih pantas ditahan ketimbang diberi jabatan. Apa istimewanya Ahok? Indonesia punya ratusan bahkan ribuan anak bangsa yang bisa dan siap pimpin BUMN, yang lebih kredibel," katanya kepada wartawan, Kamis (14/11/2019).
Lanjutnya, sepengetahuan dirinya ada ketentuan di BUMN, yaitu calon direksi dan komisaris BUMN harus memiliki nama bersih, tidak bermasalah secara hukum, dan tentu figur yang kredibel.
"Selanjutnya, bangsa ini akan ditertawakan oleh negara-negara lain, sudah jelas ini orang (Ahok) secara hukum bermasalah, terus masih dikasih jabatan," ucapnya.
Kemudian, menurut dia yang lebih penting, rakyat sebagai pemilik BUMN tidak rela perusahaan negara dijalankan dan dikelolah oleh orang yang punya masalah hukum.
"Kenapa Ahok bertahan bahkan bakal diberi jabatan? Dugaan saya karena rezim dan penegak hukum melindunginya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Rabu (13/11/19).
Ahok sendiri diduga tersandung banyak permasalahan. Di antaranya pembelian bus rusak dari RRC, dan pembelian mark-up RS Sumber Waras, tanah DKI.
Selain itu, penggusuran rumah rakyat.
Bahkan, Ahok seorang terpidana kasus penistaan agama.
S: wartaekonomi