INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Demokrat, Roy Suryo menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi petinggi BUMN. Roy Suryo beral...
INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Demokrat, Roy Suryo menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi petinggi BUMN.
Roy Suryo beralasan bahwa Ahok dapat membuat kegaduhan yang akan membebani Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dirinya mengajak semua pihak bisa membantu menyukseskan kepemimpinan Jokowi.
"Kan kita sama-sama kan harus mendukung Pak Jokowi ya kan, kan Pak Jokowi presiden terpilih hingga 2024," ujar Roy Suryo.
Sehingga, Roy Suryo mengaku setuju dengan mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli yang menilai Ahok bisa menjadi biang keladi keributan.
Padahal, sekarang ini pemerintahan dinilai mulai dingin.
"Jadi saya setuju dengan Pak Rizal Ramli tadi, sayang gitu loh sudah baik pemerintahannya gini, tiba-tiba sebelum ada kasus Ahok muncul ini itu kan semua form aja," katanya.
Ia meminta agar jangan sampai justru gebrakan Menteri BUMN, Erick Thohir merekrut Ahok malah membebani Jokowi.
"Iya betul jadi usai setuju, artinya begini janganlah justru malah menciptakan para pembantu presiden misalnya Pak Erick ini justru membebani Pak Jokowi."
"Artinya Pak Jokowi itu kita harus dukung, lancar, sukses amanah sampai dengan 2024," ungkapnya.
Apalagi kini meski kabar masuknya Ahok ke dalam jajaran petinggi BUMN masih dalam tataran rencana, namun penolakan sudah banyak terjadi.
"Betul, pastilah, pasti kan nanti ada penolakan. Penolakan kan sudah jelas ya kan, penolakan dari Serikat pekerja tadi yang paling baru tadi dari Plaju misalnya Muhammad Yusuf yang tadi menyampaikan," lanjut politisi 51 tahun ini.
Menurut Roy Suryo, sudah sangat keterlaluan jika Ahok nantinya buat kembali geger Indonesia.
"Ini kan jadi gangguan, Beliau tidak bisa mengurusi alur malah pemerintahan ini jadi keberatan mengurusi satu orang namanya Ahok. Itu keterlaluan," ujar Roy Suryo keras.
S: tribunnews