INDONESIAKININEWS.COM - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) memasang spanduk-spanduk yang menyatakan penolakan Basuki Tj...
INDONESIAKININEWS.COM - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) memasang spanduk-spanduk yang menyatakan penolakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mengisi jabatan di PT Pertamina (Persero).
Menurut Intelektual Muda Nahlatul Ulama (NU) Mohamad Guntur Romli penolakan yang mengatasnamakan FSPPB itu karena tokoh-tokoh serikat pekerja Pertamina tersebut terpapar virus radikalisme.
"Tokoh FSPPB yang menolak Ahok diduga terpapar virus radikalisme seperti ketuanya, Arie Gumilar yang aktif di gerakan 212 yang aktif menyebarkan isu SARA dalam gerakan politik, saat ini viral di medsos keterlibatan Arie Gumilar bersama tokoh-tokoh yang lain," kata Guntur Romli kepada Beritasatu.com, Jumat (15/11/2019).
Sedangkan soal cacat persyaratan materiil yang disebutkan oleh FSPPB menurut Guntur Romli hanyalah dalih yang dibuat-buat untuk menjegal Ahok yang dikenal tokoh antikorupsi.
"Cacat persyaratan materiil itu hanya dalih yang dibuat-dibuat, maksud mereka Ahok pernah dipenjarakan, itu Arie Gumilar malah jadi pemuja Habib Rizieq yang pernah dua kali masuk penjara. Ini ketakutan akan adanya perbaikan antikorupsi yang dikenal dari sosok Ahok" kata Guntur Romli.
Bagi Guntur Romli, Ahok cocok diberi amanat di BUMN untuk membersihkan perusahaan negara dari korupsi dan meningkat produktivitas.
"Ahok cocok di BUMN, di bersih, transparan dan profesional, membersihkan BUMN dari korupsi dan meningkatkan produktivitas" pungkas Guntur Romli.
Sumber: BeritaSatu.com