Elsa (kiri) dan Cucu Saodah serta Ismaimunah korban penipuan arisan online foto tribunjakarta INDONESIAKININEWS.COM - Elsa Gusmelinda...
Elsa (kiri) dan Cucu Saodah serta Ismaimunah korban penipuan arisan online foto tribunjakarta |
INDONESIAKININEWS.COM - Elsa Gusmelinda (26) melaporkan kasus dugaan penipuan yang dilakukan agen arisan dan investasi online tanpa riba bodong ke Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (12/11/2019).
Ia mengaku sebagai salah satu korban.
Elsa datang bersama dua rekannya, Cucu Saodah dan Ismaimunah, yang juga mengaku jadi korban.
"Ikutnya dari Facebook. Biasa, grup arisan online. Di 2-3 tahun yang lalu dia (terlapor) tuh amanah. Mulai dari 2018, dia mulai gonjang-ganjing. Uang anggota enggak balik," kata Elsa kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa petang.
"Program investasinya saya enggak ikut. Program dia macam-macam, ada arisan online, investasi online, mobil tanpa riba, motor tanpa riba, rumah tanpa riba," imbuhnya.
Elsa menyatakan, ada ratusan korban lain selain dia dan dua rekannya yang tersebar di beberapa kota.
Namun, kebanyakan dari mereka belum berani melaporkannya ke polisi.
"Sekarang sudah pada angkat tangan, soalnya owner-nya ini gimana ya, sok-sok pasang badan. Dia bilang 'lapor saja kalau mau lapor, saya juga bisa laporin kalian pakai UU ITE'," ungkap Elsa.
"Sebenarnya saya mau angkat tangan, cuma saya lihat ini orang makin menjadi-jadi cari mangsa baru," kata dia.
Elsa mengatakan, kerugian yang ia derita sekitar Rp 3,2 juta. Namun, jika ditotal dengan kerugian korban lain, Elsa mengeklaim si terlapor bisa meraup ratusan juta rupiah.
"Sejak saya stop, saya cari itu orang, saya sempat posting viralin di grup jual beli, terus banyak akhirnya korban-korban yang bermunculan. Sudah setahun yang lalu," klaim Elsa.
Kepala Subbagian Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengimbau warga agar lebih waspada terhadap modus penipuan berkedok investasi.
"Cek terlebih dahulu kalau melakukan investasi, apalagi kalau ada keuntungan yang sangat menggiurkan. Itu harus dipertanyakan," kata Erna melalui telepon, Selasa sore.
S: kompas