Ketua LSM Gerakan Jalan Lurus Semarang Riyanta menunjukkan postingan terlapor yang dilaporkan kepada pihak SPKT Polda Jateng foto tribunja...
Ketua LSM Gerakan Jalan Lurus Semarang Riyanta menunjukkan postingan terlapor yang dilaporkan kepada pihak SPKT Polda Jateng foto tribunjateng |
INDONESIAKININEWS.COM - Staf Universitas Diponegoro Semarang dipolisikan karena status Facebook yang menyinggung Menkopolhukam Wiranto.
Pihak kampus menunggu rekomendasi untuk melakukan tindakan terhadap staf tersebut.
Rektor Undip, Prof Yos Johan Utama membenarkan ada nama staf Undip seperti dalam akun facebook yang dilaporkan tersebut yaitu Imam Nurcahyono.
"Dia di teknik, staf administrasi," kaya Yos usai Dies Natalis Undip di Gedung Prof Soedarto, Tembalang, Semarang, Selasa (15/10/2019).
Pihak kampus akan melakukan penelusuran secara internal, namun langkah yang akan diambil tetap menunggu rekomendasi dari laporan ke polisi.
"Sudah ditangani kepolisian, kita tunggu hasil kepolisian. Ke dalam kita proses kalau ada pelanggaran disiplin PNS. Ada proses pemeriksaan, seperti yang lalu-lalu, tinggal lihat rekomendasinya," jelas Yos.
Ia mengimbau agar dosen dan pegawai lainnya agar bijak bermedia sosial. Yos menyebut ada 2 resiko jika tidak berhati-hati dalam bermedia sosial.
"Tidak kurang-kurang kita ingatkan hati-hatilah dan bijak menggunakan media sosial. Ya tapi tadi, ada saja," tegasnya.
Staf Undip tersebut dilaporkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Jalan Lurus (GJL) ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng kemarin. Laporan tercatat dengan nomor 001/X/2019/GJL.
Ketua GJL, Riyanta mengatakan laporannya dilakukan berdasarkan akun facebook bernama Imam Nurcahyono pada postingan tanggal 8 dan 10 Oktober 2019.
"Jejak digital bisa dilacak, yang disampaikan menyakitkan berkaitan insiden penusukan pak Wiranto, Menkopolhukam kan simbol negara, harusnya ditempatkan di posisi terhormat. Tindakan yang mengarah ke ujaran kebencian kalau dibiarkan makin besar," tegas Riyanta.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Jalan Lurus, Riyanta mengatakan akun tersebut mengunggah dua status yang isinya diduga menghina Wiranto.
"Masing-masing diunggah pada 8 dan 10 Oktober 2019," katanya, dikutip dari Antara, Senin, 14 Oktober 2019.
Dua unggahan itu masing-masing bergambar tayangan peristiwa percobaan penusukan terhadap Wiranto dengan tampilan kaki di depan layar.
Unggahan itu disertai caption "Dimaafi ya pak Wir....Samparan kulo nek mboten sopan".
Adapun unggahan kedua, potongan gambar berita soal peristiwa penusukan Wiranto yang dibubuhi caption "anda percaya????? Kalau sy tentu tidak!!!!!!!".
S: Tagar.id & Detik