[Instagram Dewi Irawan] INDONESIAKININEWS.COM - Perjuangan aktris Ria Irawan untuk mengalahkan kanker yang menggerogoti tubuhnya ti...
[Instagram Dewi Irawan] |
INDONESIAKININEWS.COM - Perjuangan aktris Ria Irawan untuk mengalahkan kanker yang menggerogoti tubuhnya tidaklah mudah.
Melansir Kompas.com, 10 tahun Ria Irawan menjadi penyintas kanker.
Baru pada Maret 2017 lalu ia mendapat kabar menggembirakan, dokter memvonis dirinya bebas dari kanker.
Kini, kanker getah beningnya dikabarkan kembali menggerogoti tubuh Ria Irawan.
Bahkan sang kakak, Dewi Irawan mengungkapkan jika sel kanker sang adik telah menyebar ke seluruh tubuh.
“Iya (menyebar), itu metastasis,” kata Dewi, menjelaskan kondisi adiknya.
Ria pun mesti merelakan dirinya kembali menjalani perawatan di rumah sakit.
Banyak doa mengalir untuk kesembuhan aktris yang sudah malang-melintang di dunia hiburan bertahun-tahun.
Kanker memang penyakit yang mengerikan, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Gaya hidup tak bisa dipungkiri punya peranan memicu kanker, di samping hal-hal seperti genetik atau keturunan.
Apakah Moms mengetahui, jika salah satu makanan yang mungkin kerap kita santap memiliki zat karsiogenik atau pemicu kanker yang sangat tinggi?
Melansir The Standard, Badan Administrasi Makanan dan Obat China telah menerbitkan daftar karsinogen, atau pemicu kanker yang telah dikompilasi oleh Agensi Riset Kanker Internasional.
Ternyata salah satu makanan yang tak asing bagi kita, ikan asin, masuk dalam grup pertama.
Ikan asin popular di berbagai negara, seperti China dan Indonesia.
Biasanya ikan dikeringkan dengan cara dijemur dan ditambah garam agar lebih awet.
Di Indonesia sendiri, ikan asin terbilang jadi primadona karena harganya yang murah dan lezat dijadikan pelengkap makan.
Padahal sejak 2012, WHO telah memasukkan ikan asin sebagai karsinogen, sebab konsumsinya memiliki kaitan dengan risiko kanker nasofaring.
Pusat Keamanan Makanan Hong Kong juga mengklasifikasi ikan asin sebagai kelompok satu makanan pemicu kanker.
Berdasarkan penelitian, komponen N-nitroso dapat timbul pada proses pembuatan ikan asin.
Risiko kanker nasofaring menyerang bisa lebih tinggi jika ikan asin semakin sering dikonsumsi, terutama oleh anak-anak hingga usia 10 tahun.
Makanan lain yang juga termasuk karsinogen tinggi ialah beberapa jenis bahan makanan olahan.
Seperti daging olahan yang diasinkan, difermentasi, atau diolah dengan metode yang dimaksudkan menambah rasa seperti sosis, kornet, dan daging kering.
Makanan-makanan ini bisa dibilang sangat mudah ditemui, bahkan kerap dihidangkan.
Sebelum terlambat, waspadai konsumsi makanan-makanan ini yuk, Moms!
sum: nakita.grid.id