Fatir ahmad INDONESIAKININEWS.COM - Pihak Polsek Pondok Gede telah menelusuri informasi viral soal bocah berinisial FA yang disebut-s...
Fatir ahmad |
INDONESIAKININEWS.COM - Pihak Polsek Pondok Gede telah menelusuri informasi viral soal bocah berinisial FA yang disebut-sebut tewas akibat di-bully.
Polisi menyebut korban meninggal akibat tetanus.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede AKP Supriyanto mengatakan pihaknya telah mengecek informasi tersebut ke lokasi dan meminta keterangan sejumlah tetangga.
Namun tidak ada keterangan tetangga yang menyebutkan korban tewas akibat bully.
"Jadi begini ceritanya, begitu anak itu meninggal, katanya dipukuli, saya ke TKP. Begitu saya ke TKP nggak ada tuh pemukulan, cerita dari pada warga," kata AKp Supriyatno saat dihubungi detikcom, Selasa (10/9/2019).
Berdasarkan keterangan tetangga kepada polisi, sebelumnya korban bermain dengan teman-temannya. Kejadian itu disebutnya terjadi pada Agustus 2019 lalu.
"Sebelum meninggal, seminggu sebelumnya itu dia sama teman-temannya biasalah main, bulan Agustus itu dia katanya jatuh, habis lari-larian. Dia dibawa ke rumah sakit," kata Supriyanto.
Hal ini diperkuat berdasarkan rekam medis korban yang menyebutkan bahwa korban meninggal karena tetanus.
Namun apa yang menyebabkan korban tetanus, polisi belum bisa mengetahuinya.
"Di rumah sakit, hasil rekam medis, meninggalnya itu karena tetanus. Kalau tetanus di (organ) mana kita juga nggak tahu. Nah tetanus 'kan kalau menyangkut masalah tetanus mungkin kena apa kan kita nggak tahu juga," jelas Supriyanto.
Meski begitu, polisi masih menelusuri informasi lain untuk memastikan penyebab kematian korban tersebut.
"Makanya kita mau telusuri nih, apa sih, bagaimana sih jangan urusan viral tanpa kroscek. Ini kan meninggal ini dari rumah sakitnya 'kan tetanus itu," tutur Supriyanto
Komentar Pak RT
Korban disebutkan beralamat di rumah kontrakan di RT 4 RW 5 Kelurahan Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi.
Ketua RT 4 Jatimelati, Rahmatullah, membenarkan soal kematian korban tersebut.
Namun Rahmatullah menyebut korban meninggal bukan karena penganiayaan, melainkan karena sakit.
"Kalau luka karena memar itu nggak mungkin, karena hasil kedokteran dari rumah sakit itu (korban meninggal karena) tetanus," ujar Rahmatullah ketika ditemui di kediamannya, RT 4 RW 5 Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Senin (9/9/2019) malam.
Sumber: detik.com