Kelompok FPI dari arah Slipi bentrok dengan mahasiswa dari Gerbang Pemuda di depan Gedung DPR RI. Alinea.id/Fadli Mubarok INDONESIAKIN...
Kelompok FPI dari arah Slipi bentrok dengan mahasiswa dari Gerbang Pemuda di depan Gedung DPR RI. Alinea.id/Fadli Mubarok |
INDONESIAKININEWS.COM - Ratusan massa kembali memadati depan gerbang Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, tepatnya sepanjang jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Mereka hadir dari dua sisi, yakni dari arah Slipi dan Gerbang Pemuda.
Massa aksi sudah hadir di depan gerbang Gedung DPR RI sejak pukul 13.30 WIB.
Kendati demikian, dalam aksi unjuk rasa kali ini terdapat dua massa berbeda yang meyuarakan aspirasi mereka masing-masing.
Massa dari arah Slipi tergabung dalam kelompok yang menyebut diri sebagai massa Gerakan 20 September.
Kelompok tersebut di antaranya Gerakan E*ak- E*ak Militan, Front Pembela Islam (FPI), dan massa yang mengklaim sebagai alumni Universitas Indonesia (UI).
Mereka semua menyuarakan untuk menolak kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap gagal menyejahterakan rakyat. Jokowi juga dianggap telah mengabaikan kepentingan bangsa dengan kebijakan-kebijakan yang menindas.
Sebaliknya pada pukul 15.00 WIB, datang ratusan orang gabungan mahasiswa dari arah Gerbang Pemuda. Mereka menyuarakan bahwa kepemimpinan Jokowi telah sesuai dengan koridor dan pro rakyat.
Mereka juga menuntut untuk segera melantik pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah dipilih oleh DPR RI.
Bagi mereka, kebijakan DPR RI dan pemerintah terkait revisi UU KPK juga merupakan langkah yang tepat.
Pasalnya mereka menganggap bahwa KPK tanpa pengawasan telah terbukti menampakan tindakan yang menyeleweng.
Massa aksi dari dua kelompok ini sempat bentrok di tengah aksi mereka masing-masing.
Kelompok aksi massa Gerakan 20 September meminta pihak aparat untuk segera mengusir kelompok mahasiswa pro revisi UU KPK.
"Kami minta mereka diusir. Tidak adil, mobil komando kami tidak boleh masuk area aksi, tapi mereka boleh. Kalau tidak juga diusir, kami sendiri yang akan mengusir," kata salah satu massa Gerakan 20 September di depan gerbang Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Jumat (20/19).
Kedua aksi massa ini pun sempat saling lempar yel-yel. Kelompok mahasiswa, lewat oratornya juga melemparkan pertanyaan kepada kelompok Gerakan 20 September, mengapa mereka baru hadir sekarang.
Kelompok gabungan mahasiswa ini menganggap bahwa kelompok 20 September merupakan aksi massa bayaran. Sebaliknya, kelopok Gerakan 20 Sepetember juga menganggap kelompok mahasiswa pro revisi UU KPK demikian.
"Usir-usir, usir Taliban. Usir Taliban dari KPK. Kalian kemana saja selama ini, baru muncul sekarang," teriak orator kelompok mahasiswa pro revisi KPK.
Hingga kini kedua kelompok massa aksi dengan masing-masing puluhan hingga ratusan orang masih memadati depan gerbang Gedung DPR RI.
Mereka hanya berjarak kurang lebih 50 meter dan hanya dipisahkan oleh pagar betis dari aparat kepolisan dan Brimob di tengah-tengah kedua kelompok tersebut.
S: Alinea.id