Pengobatan alternatif Ningsih Tinampi (Foto: Youtube) INDONESIAKININEWS.COM - Pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi, s...
Pengobatan alternatif Ningsih Tinampi (Foto: Youtube) |
INDONESIAKININEWS.COM - Pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi, semakin digandrungi masyarakat.
DPRD Kabupaten Pasuruan mengapresiasi praktik pengobatan tersebut yang dinilai bermanfaat untuk masyarakat luas.
"Saya melihat ini sebagai fenomena sosial. Sebenarnya model pengobatan alternatif seperti ini sudah banyak di mana-mana. Karena saat ini di era digital, era medsos, jadi mudah populer dan viral," kata Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan M Sudiono Fauzan kepada detikcom, Kamis (19/9/2019).
Sudiono menyampaikan, keberadaan Ningsih Tinampi dengan praktik pengobatannya dinilai membanggakan. Pasalnya, warga Kabupaten Pasuruan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
"Saya belum pernah ke lokasi Bu Ning (Ningsih Tinampi). Tetapi saya mengikuti dan mengamati perkembangannya dan respons masyarakat yang luar biasa. Tentu saya bangga, sebagai warga Kabupaten Pasuruan Bu Ning telah banyak membantu masyarakat luas yang membutuhkan alternatif solusi pengobatan," terangnya.
Politikus PKB ini melanjutkan, selama memberi manfaat, maka keberadaan pengobatan alternatif seperti yang dilakukan Ningsih Tinampi harus didukung.
"Saya juga apresiasi karena Bu Ning telah juga mempromosikan Kabupaten Pasuruan terkenal seantero jagat dengan imej yang baik," tambahnya.
Terkait banyaknya warga yang berobat, Mas Dion, sapaan akrab Sudiono Fauzan, meminta masyarakat berhati-hati. Karena menurutnya, tindak kejahatan bisa saja terjadi dalam sebuah kerumunan.
"Masyarakat tetap berhati-hati, tetap harus tertib. Karena orang berkerumun dalam jumlah sekian kan juga perlu dari sisi keamanan. Yang datang kan dari mana-mama," pungkasnya.
Ningsih Tinampi mendadak jadi buah bibir setelah video-video pengobatannya viral. Setiap hari ia mengobati 150 pasien di rumahnya, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan. Bahkan antrean pasien Ningsih sudah penuh hingga 6 bulan ke depan.
S: detik.com