Warga yang demo protes minta kandang babi ditutup. (Foto Santo/sigijateng.id) INDONESIAKININEWS.COM - Ratusan warga memprotes keberada...
Warga yang demo protes minta kandang babi ditutup. (Foto Santo/sigijateng.id) |
INDONESIAKININEWS.COM - Ratusan warga memprotes keberadaan kandang babi di Dusun Babat RT 02 Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Sragen kemarin (1/9/19).
Mereka menggeruduk dan mendesak penutupan peternakan babi yang tidak berizin itu.
Warga berkumpul sejak pagi sekitar pukul 08.00.
Mereka melakukan aksi penolakan dan mendesak kandang dikosongkan.
Karena warga yang tinggal di sekitar kandang merasa sangat terganggu.
Bau yang ditimbulkan sudah dikeluhkan warga setempat sejak setahun terakhir.
Ditambah lagi, kandang tersebut sudah lebih dari setahun beroperasi.
Namun belum ada izin dari Pemkab Sragen.
Warga sudah muak menerima dampak pencemaran dari kandang tersebut.
Aksi demo dijaga aparat kepolisian Polsek Ngrampal dan satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Pihak satpol PP dan polsek menggandeng pengelola lahan dan warga bermusyawarah untuk merampungkan konflik tersebut.
Ketua RT 02 Babat Sumarsono menyampaikan, warga sekitar setiap hari harus mencium bau menyengat.
”Baunya sangat menyengat. Apalagi itu kabarnya belum ada izin baik ke pemerintah maupun ke warga,” keluhnya.
Dia menyampaikan lahan tersebut tiba-tiba dibangun kandang dan dibuat untuk peternakan babi.
Warga terdekat terkena dampak bau peternakan ada sekitar 15 kepala keluarga (KK).
Bahkan warga di luar kampung juga merasa tidak nyaman dengan kandang itu.
Karena lokasinya di perbatasan dengan Desa Srimulyo Kecamatan Gondang.
Selain itu, warga juga mengeluhkan limbah kandang yang disalurkan sungai.
Mereka menuding limbah tersebut yang menyebabkan gatal-gatal. Terutama petani yang memanfaatkan air sungai.
Kapolsek Ngrampal AKP Agus Irianto meminta warga tetap tertib untuk melakukan unjuk rasa dan tidak melakukan perusakan.
Hasil musyawarah, pihak pengelola yakni Suryanto berupaya mempertemukan pemilik dengan warga dalam waktu dekat. Mediasi akan didampingi kepolisian.
”Selama aksi, warga tetap tertib menyampaikan aspirasinya. Dari pengelola berjanji dalam waktu dekat menghadirkan pemilik agar ada pembicaraan dengan warga,” tuturnya mewakili Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan.
sumber: radarsolo.jawapos.com