INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk menegakkan demokrasi di Indonesia. J...
INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk menegakkan demokrasi di Indonesia.
Jokowi menyebut kebebasan pers hingga menyampaikan pendapat adalah pilar demokrasi yang harus terus bersama-sama dijaga dan dipertahankan.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu dengan puluhan tokoh, mulai dari akademisi, seniman, hingga budayawan, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9/19).
"Jangan sampai Bapak, Ibu sekalian ada yang meragukan komitmen saya mengenai ini (menjaga demokrasi)," kata Jokowi.
Presiden terpilih lewat Pilpres 2019 itu mengaku ingin menyampaikan sejumlah hal yang terjadi belakangan ini. Mulai dari kebakaran hutan dan lahan, masalah Papua, revisi Undang-Undang KPK, dan rancangan undang-undang KUHP.
"Juga yang berkaitan dengan demonstrasi-demonstasi pada beberapa hari ini," ujarnya.
Para tokoh yang hadir dalam pertemuan ini antara lain Goenawan Mohamad, Nono Makarim, Butet Kartaradjasa, Albert Hasibuan, Omi Kamaria Nurcholis Madjid, Heny Supolo, Mochtar Pabottinggi, Franz Magnis Suseno, Abdillah Toha, Zumrotin K. Susilo, Sudamek, Teddy Rachmat.
Selanjutnya Erry Riana Hadjapamekas, Christine Hakim, Quraish Shihab, Toety Herati, Saparinah Sadli, Mahfud MD, Natalia Subagyo, Emil Salim, Harry Tjan Silalahi, Azyumardi Azra, Nyoman Nuarta.
Kemudian Kuntoro Mangkusubroto, Ismid Hadad, Marsilam Simanjuntak, Jajang C. Noer, Alisa wahid, Bivitri Susanti, Clara Yuwono, Munir Mulkhan, Tri Mumpuni, Feri Amsari, Hassan Wirayudha, Manuel Kasiepo, hingga Bachtiar Aly.
Tambahan, Jokowi turut didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan para Staf Khusus Presiden, Adita Irawati, Sukardi Rinakit, Ari Dwipayana, hingga staf khusus Sekretaris Kabinet Alexander Lay.
Berbagai elemen mahasiswa menggelar unjuk rasa menolak RKUHP, UU KPK dan beberapa RUU lainnya yang dianggap kontroversial. Unjuk rasa dihelat di berbagai daerah. Di antaranya, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, Palembang, Surabaya, Malang, Semarang, hingga Makassar.
Mereka juga menuntut Presiden Jokowi menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) agar UU KPK tidak digunakan. Mereka merasa Revisi UU KPK yang telah disahkan DPR berptotensi melemahkan kerja-kerja KPK dalam memberantas korupsi.
Apresiasi Demo Mahasiswa, Jokowi Bertemu BEM SI Besok
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait demo mahasiswa pada Selasa (24/9/19) lalu yang menyuarakan protes terhadap sejumlah rancangan undang-undang kontroversial. Jokowi mengapresiasi aksi mahasiswa-mahasiswi.
"Saya menyampaikan mengenai penghargaan saya, apresiasi saya terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa yang ini saya kira sebuah bentuk demokrasi di negara kita dan masukan-masukan yang disampaikan kepada saya dalam demo itu juga menjadi catatan besar dalam rangka memperbaiki yang kurang yang ada di negara kita," kata Jokowi dalam jumpa pers usai bertemu sejumlah tokoh seperti Mahfud Md dan Romo Magnis di Istana, Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Meski demikian, Jokowi punya pesan terkait aksi mahasiswa. Jokowi tak ingin aksi berujung kericuhan.
"Yang paling penting jangan sampai demo merusak fasilitas umum, anarkis dan merugikan kita semuanya." sebut Jokowi.
Jokowi lalu ditanya soal sikapnya terhadap mahasiswa. Dia mengatakan akan bertemu dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) besok.
"Ya, besok, besok kami akan bertemu dengan para mahasiswa utamanya dari BEM, besok," ucap Jokowi.
S: Cnnindonesia & detik