INDONESIAKININEWS.COM - Pak Jokowi...Sejak Pilpres 2014 lalu, kami kaum minoritas adalah pendukung setia anda. Benar, suara kami mun...
INDONESIAKININEWS.COM - Pak Jokowi...Sejak Pilpres 2014 lalu, kami kaum minoritas adalah pendukung setia anda.
Benar, suara kami mungkin cuma sekutil, namun kami adalah penentu.
Kami adalah "Swing Voter", kepada siapa kami berayun maka ia-lah yang akan jadi pemenang.
Melihat selisih suara pada Pilpres yang lalu, dapat kami pastikan bahwa penentu kemenangan anda adalah kami: SUARA MINORITAS.
Tanpa suara minoritas yg hampir 100% bulat, anda tidak akan duduk menjadi Presiden, baik pada periode yang lalu maupun sekarang.
Ketahuilah Pak Jokowi...
Satu-satunya alasan mengapa kami tidak memilih Prabowo, rival anda, adalah karena ia dikelilingi kaum, tokoh dan ormas radikalis yang menurut kami berpotensi akan mengancam keberadaan NKRI dan kebebasan kami dalam beribadah.
Lalu, apa yg kami dapat wahai pak Jokowi?
Mana balas budimu kepada kami?
Hampir setiap hari kami "disuguhi" tontonan dan berita yg membuat hati kami nyeri : gereja ditutup paksa, dilarang, didemo, dirusak, dibakar, disegel dengan dalih ketiadaan ijin.
Padahal berpuluh ribu masjid di seluruh Indonesia yang juga berdiri tanpa ijin dan IMB.
Dan ironisnya, gereja kami yg sudah lengkap ijin-nya tetap saja dihancurkan, dengan bom!
Pak Jokowi...
Kami tidak pernah meminta banyak. Walau negeri ini bukan negara Islam, kami tak pernah cemburu melihat Islam selalu diistimewakan dalam berbagai hal.
Kami tak pernah menuntut didirikan Christian Center sebagaimana Islamic Center yg berdiri dimana-mana.
Kami tak pernah menuntut harus ada Sekolah-sekolah Kristen Negeri di pelosok tanah air.
Kami juga tak menuntut adanya Universitas/Institut Kristen Negeri, walau di daerah mayoritas Kristen sekalipun.
Kami tak menuntut adanya "Gereja Negara" sebagaimana Masjid Istiqlal.
Dan kami tak pernah menuntut negara ikut campur membantu agar kami dapat beribadah/berziarah ke Israel, ke tanah suci kami, dst.
Permintaan kami cuma satu...
Biarkanlah kami bebas beribadah sebagaimana yang sudah dijamin oleh Pancasila dan UUD 1945: Jangan persulit kami beribadah.
Jangan halangi kami mendirikan rumah ibadah dengan berbagai dalih diskriminatif dan ketidakadilan.
Cabut SKB 2 Menteri yg pernah anda janjikan pada tahun 2014 lalu.
Begitu hebatnya negeri ini, dimana setiap orang jauh lebih mudah dan jauh lebih bebas mendirikan lapak j*di, lapak pel***ran, lapak nar**ba dll dibandingkan mendirikan gereja yg 100% untuk kebaikan dan kemulian Tuhan.
Berlebihan-kah permintaan di atas, wahai Pak Jokowi, Presiden kami?
Ttd. Luc Martin Sitepu