$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Suap Polisi Dengan Uang Dua Ember, Akhirnya Gembong Narkoba Digrebek Pakai Helikopter, Ini Penjelasan Polda

Kolase Tangkap Layar YouTube TribunJatim INDONESIAKININEWS.COM -  Gembong narkoba di Sampang, Madura digerebek polisi menggunakan helik...

Helikopter Sampai Diterjunkan untuk Gerebek Sindikat Narkoba di Madura, Bandar Malah Coba Suap Polisi dengan 2 Ember Uang
Kolase Tangkap Layar YouTube TribunJatim

INDONESIAKININEWS.COM - Gembong narkoba di Sampang, Madura digerebek polisi menggunakan helikopter.

Bukan hanya 'aksi jemput tersangka' menggunakan helikopter itu yang membuat heboh, tapi juga gembong narkoba menyuap petugas dengan uang dua ember.

Bagaimana kronologi penggerebekan gembong narkoba menggunakan helikopter dan uang dua ember untuk menyuap polisi?

Sindikat narkoba di Sampang, Madura berhasil dibongkar oleh kepolisian.

Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengungkap peredaran narkoba dengan modus disimpan di dalam cat oleh sindikat Sokobanah, Sampang, Madura, Rabu (31/7/2019).

Pengungkapan tersebut merupakan pengembangan dari penyerahan temuan narkoba oleh bea cukai kepada Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

"Barang bukti disimpan di dalam paket ekspedisi dengan tujuan Sokobanah," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu (31/7/2019).

Dari penyerahan sitaan narkoba tersebut, Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengembangkan penangkapan hingga lima bulan sejak pertengahan bulan Februari hingga Juli 2019.

Pada tanggal 13 Februari, polisi menyita 14 kilogram yang disimpan di dalam ekpedisi.

Kedua, pada tanggal 5 maret disita 800 gram sabu yang disimpan di dalam cat dikirim melalui ekspedisi.

Pengungkapan dilanjutkan, pada tanggal 5-7 april 2019 dengan sitaan 10 kilogram sabu dengan modus serupa.

Di bulan april 2019, penangkapan dilakukan pula di Jember yang diketahui satu sindikat Sokobanah dengan barang bukti 10 kilogram.

Barang bukti tersebut didapatkan dari lima orang tersangka bernisial SH, JH, S, N dan NA, satu diantaranya seorang wanita. Mereka berasal dari Sokobanah Sampang Madura.

"Ini kami kembangkan hingga bulan Juli, kami bentuk tim Satgas Narkoba karena barang-barang narkoba yang masuk sampai sekarang hampir 50 kilogram sabu," kata Luki.

Sindikat Sokobanah Pemasok Narkoba ke Berbagai Kota di Indonesia

Kapolda Jawa Timur menuturkan sindikat Sokobanah disebut peredaran narkoba besar yang melibatkan jaringan internasional.

Sindikat di wilayah Sampang, Madura ini juga memasok peredaran narkoba jenis sabu di beberapa kota atau wilayah di Indonesia.

Distribusi narkoba yang melibatkan lima orang tersangka ini dilakukan di berbagai jalur pengiriaman.

"Barang ini dari Malaysia. Alur masuknya lewat jalur darat, laut, udara dan melewati beberapa kota besar seperti Batam, Jakarta, Pontianak dan Surabaya.

Semuanya bermuara di Kecamatan Sokobanah, Sampang, Madura," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu (31/7/2019).

Sabu-sabu tersebut diselundupkan menggunakan beberapa media seperti galon cat, hand carry, paket pos hingga disembunyikan pada kandang ayam.

Barang-barang yang disimpan di Sokobanah kemudian dipecah dan dibagi menjadi beberapa poket untuk diedarkan ke berbagai wilayah kota di Indonesia.

"Barang ini dipecah didistribusikan ke beberapa kota," kata Luki.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto mengaku sempat disuap oleh seorang oknum selama penyidikan sindikat narkoba Sokobanah, Sampang, Madura.

"Setelah kami nangkap ada oknum yang mencoba mendekati penyidik, menawari.

Nilainya (jumlah uang ) tidak main-main," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto, Rabu (31/7/2019).

Agus mengaku penyidik disuap uang berjumlah banyak yang disebutnya hingga dua ember.

"Dua ember uangnya. Intinya semoga masih kuat terus karena ini juga gabungan dari Polrestabes dan Polda Jatim," kata Agus.

Agus menuturkan adanya oknum suap tersebut meminta polisi untuk tidak mengembangkan penangkapan ke bandar yang lebih besar lagi.

"Poinnya meminta bantuan tidak dinaikan ke atas. Berarti jaringannya besar," kata dia.

Meski adanya percobaan suap yang menghampiri penyidik, Agus menegaskan tetap bersinergi dengan Tim Satgas Merah Putih untuk membongkar sindikat narkoba Sokobanah.

"Kita gerak sampai ke atas tentu integritasnya harus menjaga untuk tidak itu (menerima suap). Penegakan hukum tidak bisa asal-asalan," pungkas dia.

Pengusaha Pabrik Rak Telur Kaya Raya Punya Aset Rp 16 Miliar, Ternyata Ada Bisnis Kotor di Baliknya
Pengusaha pabrik rak telur ini tergolong kaya raya untuk jenis usaha yang dilakoninya, asetnya pun mencapai Rp 16 miliar.

Polisi yang mengendus ada bisnis kotor di balik usahanya berhasil membongkar kedok sang pengusaha asal Sidrap, Sulawesi Selatan.

Siapa sangka, pengusaha terpandang di daerahnya terkenal sebagai orang kaya raya dengan kendaraan mewah dan tanah luas ini adalah bandar sabu.

Agus Sulo alias Lagu, bandar narkoba asal Sidrap yang ditangkap penyidik Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polda Sulsel telah melakukan kejahatannya sejak tahun 2014 silam.

Di kampungnya, Agus dikenal sebagai pengusaha pabrik rak telur yang omzetnya mencapai Rp 40 juta per bulan. 

Direktur Tindak Pidana Pencucian Uang Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Brigjen Pol Bahagia Dachi mengungkapkan bahwa pada tahun 2014 itu, Agus menjual sabu dalam bentuk sachet kecil seberat 50 gram hingga 10 kilogram.

Dari situ, Agus mendapat keuntungan sebanyak Rp 200 juta per kilogramnya.

"Mereka ini sudah cukup besar di sini dan saat ini kami sedang buru yang kabur ke Malaysia.

Dalam mengedarkan narkobanya, Agus dibantu anak buahnya, salah satunya Syukur," kata Bahagia, di balai rehabilitasi BNNP Sulawesi Selatan di Makassar, Kamis (18/7/2019).

Bahagia menambahkan, sabu yang diedarkan Agus berasal dari Malaysia.

Sabu masuk melalui Kalimantan Utara kemudian dibawa ke Sulawesi Selatan.

Sabu dikirim melalui jalur laut dengan menggunakan kapal-kapal kecil. 

Dari situ, narkoba tersebut terlebih dahulu diangkut ke pulau-pulau tertentu.

Kemudian dibawa lagi dengan menggunakan kapal kecil sebelum sampai ke Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. 

"Modusnya mereka membawa dari darat, laut, mereka pakai kapal-kapal kecil, lemahnya kita kan masih banyak lubang-lubang pulau kecil," imbuhnya. 

Dari penjualan narkoba itu, agar masyarakat sekitarnya tidak curiga, Agus kemudian mendirikan pabrik rak telur.

Tidak hanya itu, Agus lalu menyamarkan kekayaannya itu dengan membeli beberapa aset seperti tanah, kendaraan, hingga mesin penggiling padi.

Agus juga punya kendaraan mewah berupa mobil dan motor trail.

Aset-aset tersebut ada atas nama pihak lain. 

"Atas nama aset ini juga beda-beda ada atas nama ada nama sendiri ada nama keluarga, saudaranya, ada nama orang lain," lanjut Bahagia.

Bahagia mengatakan, pihaknya juga akan memburu para penikmat tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh Agus Sulo.

Bahagia juga mengatakan, aset Agus tidak hanya berada di daerah Sidrap tetapi juga berada di daerah lain yang kini masih berada dalam penyelidikan. 

"Tentu kami sudah (kantongi nama-nama) itukan namanya aliran dana di bank kan pasti tercatat semua baik internet banking maupun mobile banking," ujarnya. 

Badan Narkotika Nasional bersama BNNP Sulawesi Selatan serta Polda Sulsel mengungkap bisnis pencucian uang yang dilakukan oleh bandar narkoba asal Kecamatan Pancarijang, Kabupaten Sidrap bernama Agus Sulo alias Lagu (37) beserta kurirnya yang bernama Syukur, Kamis (18/7/2019).

Kedua pelaku kejahatan narkoba ini sebelumnya ditangkap pada 16 Mei 2019 lalu di wilayah Rappang, Kelurahan Lalebbata, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap.

Dari penangkapannya, BNN kembali mengungkap tindak pidana pencucian uang dari hasil jualan narkobanya.

Tidak tanggung-tanggung aset yang dimiliki Agus Sulo mencapai Rp 16 miliar. 

Penelusuran PPATK

Penangkapan ini sendiri bermula dari hasil pengembangan yang dilakukan oleh BNN setelah kurir Agus Sulo yang bernama Ariyanto ditangkap di Kalimantan Utara.

Mirisnya, Ariyanto hanya divonis 8 bulan saja padahal memiliki barang bukti sebesar 10 kilogram narkoba jenis sabu.

Agus Sulo sendiri beserta dua kurirnya tergabung dalam sindikat jaringan internasional peredaran narkoba yang berbasis di Malaysia.

"Dari situ kita mulai telusuri, kita kerja sama dengan penyediaan jasa keuangan, bank, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), OJK, kemudian kita temukan ternyata jaringannya dari Kalimantan Utara ke daerah Sidrap.

Asal barangnya dari Malaysia," ungkap Direktur Tindak Pidana Pencucian Uang Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Brigjen Pol Bahagia Dachi di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka, Jalan Batara Bira, Makassar, Kamis (18/7/2019).

Bahagia menambahkan, dari pengungkapan TPPU itu, penyidik menyita aset Agus Sulo senilai Rp 16 miliar.

Aset tersebut diantaranya dua unit mesin penggiling padi yang ditaksir mencapai nilai Rp 500 juta, 9 bidang tanah, satu pabrik rak telur, 7 unit mobil mewah, serta uang tunai sekitar Rp 2 miliar.

Sementara dari Syukur, anak buah Agus Sulo, penyidik menyita satu unit mobil Honda HRV dan satu unit motor matic merk Yamaha Mio.

Seluruh barang ini awalnya berasal dari bisnis narkoba yang dijalankan Agus Sulo.

"Ini (TPPU) kami ungkap semua sekaligus sita. Itu (penyitaan) dua minggu tidak sampai sebulan.

Ada uang tunai, beberapa kendaraan, ada bangunan, tanah, mesin padi totalnya hampir 16 miliar, kita sita di Sidrap saja lho, belum di tempat lain," tambahnya.

Saat ini, kedua tersangka masih mendekam di rumah tahanan BNNP Sulawesi Selatan.

sumber: lampung.tribunnews.com


Name

Baerita,2,Berita,23964,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1000,Kesehatan,29,Nasional,23000,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Suap Polisi Dengan Uang Dua Ember, Akhirnya Gembong Narkoba Digrebek Pakai Helikopter, Ini Penjelasan Polda
Suap Polisi Dengan Uang Dua Ember, Akhirnya Gembong Narkoba Digrebek Pakai Helikopter, Ini Penjelasan Polda
https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/2019/08/01/3402654947.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2019/08/suap-polisi-dengan-uang-dua-ember.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2019/08/suap-polisi-dengan-uang-dua-ember.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy