Ustaz Tengku Zulkarnain (Foto: Dok. Istimewa) INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyara...
Ustaz Tengku Zulkarnain (Foto: Dok. Istimewa) |
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia MUI), Tengku Zulkarnain menyoroti tanggapan publik yang mengomentari kicauannya soal pemindahan ibu kota negara.
Tengku sebelumnya menilai bahwa pemindahan ibu kota negara dengan alih-alih menguntungkan secara ekonomi bagi Indonesia, justru akan merugikan secara pertahanan.
Dia menyebut letak Kalimantan Timur bergaris lurus dengan Beijing. Hal ini yang dinilainya berbahaya, pasalnya kapal perang Tiongkok mudah untuk menjangkaunya.
Melengkapi kicauan, Tengku menautkan sebuah gambar peta yang memperlihatkan posisi Kaltim dengan Beijing. Dalam gambar terdapat garis lurus antaran Kaltim dan Beijing.
"Pindah Ibukota Sama Sekali Tdk Meningkatkan Nilai Ekonomi Apapun bagi Negara dan Rakyat Indonesia. Malah Secara Pertahanan Sangat Mudah Dijangkau China dgn Kapal Perang,
Pesawat Tempur, bahkan Rudal China. Lurus dan Terbuka! BAHAYA Para Ahli Intelijen BICARALAH. Jgn Diam Saja...!," tulis @@ustadtengkuzul.
Sehari setelah menulis itu, Tengku kembali membuat kicauan untuk menanggapi komentar publik. Dia menyebut tweet-nya viral dan telah dibaca lebih dari 1,8 juta kali.
Komentar yang menghiasi kicauannya beragam. Ada yang sinis, netral dan memuji, bahkan menghina.
"Twit dibaca 1.860.000an orang. Banyak yang sinis, netral, ada yang memuji. Yunarto dan Abu Janda cs menghinanya. Padahal Ibukota baru saya katakan MUDAH DIJANGKAU dengan KAPAL PERANG. Soal Rudal? Kapal Induk China bisa angkut dalam jumlah ratusan.
Bahaya! Saya juga Minta Intelijen Bicara," tulisnya.
Merasa dikaitkan, pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda merespons kicauan Tengku. Dia membalas Tengku dengan menautkan emoji tangan menutup mulut di kolom komentar.
Sebelumnya, Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menilai Tengku Zul lebih cocok menjadi pemerhati ekonomi daripada pemerhati pertahanan. Hal ini dikatakannya untuk menyikapi kicauan Tengku soal Kaltim mudah dijangkau Tiongkok.
"Teori darimana rudal cuma bisa terbang tegak lurus? Om masih mending kemarin jadi pakar harga cabe dibanding pakar pertahanan ah...," ujar Yunarto.
sumber: akurat.co