Add caption INDONESIAKININEWS.COM - Seorang pria menyerang Polsek Wonokromo. Pria tersebut berusaha melukai petugas. Namun pria ter...
Add caption |
INDONESIAKININEWS.COM - Seorang pria menyerang Polsek Wonokromo. Pria tersebut berusaha melukai petugas.
Namun pria tersebut berhasil dilumpuhkan.
"Ada satu tersangka yang berhasil diamankan," ujar Kapolrestabes Kombes Sandi Nugroho kepada wartawan di Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8/2019)
Sandi tak berkata banyak. Sandi mengatakan kejadian ini akan diselidiki.
"Kami akan menyelidiki kejadian ini lebih lanjut," tandas Sandi.
Saat ini Polsek Wonokromo steril. Pintu depan polsek ditutup dan dijaga.
Polisi bersenjata bersenjata lengkap terlihat berdiri di depan dan areal polsek.
Pria Penyerang Polsek Wonokromo Sempat Pulang Antar Ortu Naik Haji
IM (Imam Musthofa), pelaku penyerangan Polsek Wonokromo di mata keluarganya dikenal pendiam dan rajin beribadah.
Imam sempat pulang ke Madura untuk mengantar orang tuanya berangkat haji.
Paman Imam, Ibrahim (55) menceritakan sosok Imam sangat baik dan rajin beribadah. Ketika mendengar suara azan dia langsung berangkat salat ke masjid.
"Kalau dengar azan dia langsung pamit salat ke Masjid," kata Ibrahim kepada detikcom, Minggu (18/8/2019).
Setiap pulang ke Sumenep, kata Ibrahim, Imam pasti menyempatkan diri datang bersilaturahmi ke keluarga dekatnya di Desa Telaga Kecamatan Ganding Sumenep.
Namun Imam tak selalu lama. Dia berkunjung sebentar, bersalaman kemudian pamit langsung pulang.
"Setiap pulang pasti main ke saya (pamannya). Tapi tidak lama, satu dua hari kembali lagi ke surabaya," terang Ibrahim.
Ibrahim mengatakan terakhir kali Imam pulang ke Sumenep yakni sekitar satu bulan lalu bersama istrinya.
Imam hanya pulang tiga hari. Saat pulang, Imam mengantar orang tuanya ke kantor Depag Sumenep untuk berangkat haji, kemudian langsung pulang ke surabaya.
"Cuma tiga hari (Sabtu, Minggu, Senin) di sini kemudian langsung pulang ke Surabaya," pungkasnya.
Pria Penyerang Polsek Wonokromo Belajar Tentang ISIS dari Medsos
Pelaku Penyerangan Polsek Wonokromo Surabaya, IM atau Imam Musthofa diduga terindikasi ISIS.
Imam diketahui belajar sendiri mengenai ISIS secara otodidak.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera membenarkan jika Imam mempelajari hal ini melalui media sosial YouTube.
"Ya (dari YouTube) dia belajar otodidak," kata Barung kepada detikcom di Surabaya, Minggu (18/8/2019).
Sebelumnya, Imam diduga masuk kelompok ISIS berawal dari ditemukannya lambang tertentu dalam tas ransel yang dipakai pelaku.
"Ada senjata tajam, celurit, ada ketapel, ada panah ketapel, air soft gun, ada lambang tertentu. Ada tadi yang ditanyakan apakah lambang ISIS, ya itu," imbuh Barung.
Tak hanya itu, saat ditanya apa indikatornya pelaku terindikasi jaringan ISIS, Barung mengatakan dari pembelajaran yang dianut pelaku. Selain itu, petugas juga telah melakukan interogasi awal dan diketahui indikasi ini.
"Indikatornya dari pembelajaran yang disampaikan tadi. Ada kita melakukan interogasi sementara makanya langsung disampaikan," imbuh Barung.
sumber: detik.com