Habib Rizieq (Foto: Baban Gandapurnama-detikcom) INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menilai...
Habib Rizieq (Foto: Baban Gandapurnama-detikcom) |
INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menilai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo tidak memahami amanat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab secara utuh. Dari situ, Tjahjo pun melontarkan pernyataan yang terkesan mendeskriditkan Habib Rizieq.
Sebelumnya, Menteri Tjahjo meminta Habib Rizieq belajar Pancasila. Menurut Slamet, saran Tjahjo tampak mengesankan pria Petamburan itu tidak paham dengan Pancasila.
"Suruh itu dengarkan amanat HRS secara utuh," kata Slamet saat dihubungi jpnn.com, Selasa (27/8).
Menurut Slamet, Habib Rizieq menyampaikan amanat secara jelas ketika Milad ke-21 FPI, Sabtu (24/8) kemarin. Selain meminta BPIP dibubarkan, pria Petamburan itu menekankan bahwa Pancasila merupakan dasar negara.
"Pancasila adalah dasar negara bukan pilar negara," ungkap Slamet.
Selanjutnya, kata Slamet, amanat Habib Rizieq yakni mengajak umat menolak kekuasaan yang berdiri atas kecurangan. Sebab, justifikasi kecurangan merupakan legalisasi terhadap kejahatan.
"Justifikasi kecurangan adalah legalisasi kejahatan yang sangat berbahaya bagi penegakan hukum di Indonesia, sehingga wajib ditolak dan dilawan," timpal dia.
Lagi pula, kata Slamet, Habib Rizieq ialah sosok yang mengerti Pancasila sehingga Tjahjo tidak perlu melontarkan saran tidak masuk akal.
"HRS tuh, tesisnya tentang Pancasila. Lah, kalau Tjahjo?" ungkap Slamet.
sumber: jpnn.com